Hari Ibu Jatuh Tanggal Berapa? Begini Sejarah Peringatannya

Fadya Majida Az-Zahra - detikJatim
Kamis, 04 Des 2025 16:30 WIB
ILUSTRASI HARI IBU 22 DESEMBER. Foto: Gemini AI
Surabaya -

Setiap tahun, pada akhir bulan Desember, masyarakat Indonesia memperingati hari spesial untuk menghormati dan mengapresiasi peran penting perempuan dalam keluarga, masyarakat, dan negara.

Berbeda dengan perayaan Hari Ibu Internasional di banyak negara Barat, Hari Ibu di Indonesia memiliki makna historis yang sangat kental dengan semangat perjuangan. Lantas, tanggal berapa Hari Ibu di Indonesia jatuh?

Tanggal Peringatan Hari Ibu

Hari Ibu di Indonesia secara resmi diperingati setiap tanggal 22 Desember. Tanggal ini telah ditetapkan sebagai momen penting dalam kalender nasional untuk mengenang peran dan kontribusi perempuan bagi bangsa dan negara.

Berbeda dengan Mother's Day yang umumnya dirayakan di berbagai negara sebagai bentuk penghormatan personal kepada ibu, Hari Ibu di Indonesia berakar pada sejarah perjuangan perempuan.

Peringatan Hari Ibu menjadi tonggak kebangkitan perempuan Indonesia dalam bidang perjuangan, pendidikan, dan pembangunan bangsa. Momentum ini menegaskan peran strategis perempuan sebagai bagian penting dalam perjalanan sejarah dan kemajuan negara.

Sejarah Hari Ibu 22 Desember

Dilansir Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu memiliki latar belakang sejarah yang panjang dan bermakna, jauh sebelum Indonesia merdeka.

Tanggal ini dipilih untuk mengenang peristiwa penting Kongres Perempuan Indonesia I (22-25 Desember 1928). Peringatan Hari Ibu berawal dari pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia I yang diselenggarakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.

Kongres ini merupakan pertemuan bersejarah yang dihadiri 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatra. Tujuan utama kongres ini adalah untuk menyatukan cita-cita dan upaya memajukan wanita Indonesia.

Isu-isu yang dibahas pada saat itu sangat progresif. Isu pertama adalah pembangunan bangsa dan keterlibatan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan. Isu kedua, yaitu perbaikan gizi dan kesehatan ibu dan balita.

Isu terakhir, yaitu berkaitan dengan masalah pernikahan dini dan perbaikan aturan taklik nikah. Kongres tersebut menghasilkan keputusan besar, yakni terbentuknya organisasi federasi yang kemudian dikenal sebagai Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).

Melihat peran sentral dan perjuangan yang terus berlanjut, pada Kongres Perempuan Indonesia III yang digelar di Bandung tahun 1938, tanggal 22 Desember diusulkan dan diputuskan untuk diperingati sebagai Hari Ibu.

Penetapan ini kemudian diresmikan Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Ini menjadikan Hari Ibu sebagai simbol kebangkitan dan persatuan kaum perempuan, yang perjuangannya tidak terpisahkan dari perjuangan bangsa.

Makna Penting Hari Ibu 2025

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ibu memiliki lima makna utama, di antaranya adalah wanita yang sudah melahirkan, wanita bersuami, panggilan hormat kepada perempuan dewasa, bagian pokok dari sesuatu seperti ibu jari, yang utama di antara yang lain seperti ibu kota.

Makna yang besar dan berlapis ini menyimpulkan bahwa Ibu menjadi sosok krusial dan utama dalam sebuah peradaban. Ibu adalah sebutan kehormatan yang diberikan bukan hanya kepada wanita melahirkan, tetapi perempuan yang memegang peran fundamental dalam mendidik, memimpin, dan menjadi pusat kehidupan.

Dalam konteks Hari Ibu 22 Desember, makna kehormatan ini diperluas. Hari Ibu adalah apresiasi atas peran perempuan sebagai penggerak perjuangan. Makna ini dimulai dari perjuangan di ranah domestik (keluarga) hingga publik (memajukan bangsa) seperti yang telah diikrarkan Kongres Perempuan Indonesia 1928.

Simak Video "Video Mengenal Perayaan Hari Ibu 2024: Sejarah Hingga Makna Tahuh Ini"


(hil/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork