Rombongan Pelajar Sleman Diperas Sopir Jip Bromo, Dimintai Uang Rokok

Rombongan Pelajar Sleman Diperas Sopir Jip Bromo, Dimintai Uang Rokok

M Rofiq - detikJatim
Kamis, 04 Des 2025 17:45 WIB
Rombongan Pelajar Sleman Diperas Sopir Jip Bromo, Dimintai Uang Rokok
Ilustrasi jip Bromo. (Foto: dok. Muhajir Arifin/detikJatim)
Probolinggo -

Viral di sejumlah grup WhatsApp, rombongan pelajar salah satu SMP negeri di Gamping, Kabupaten Sleman diduga menjadi korban pemerasan saat menggunakan layanan jip wisata Bromo. Ini terjadi saat mereka menaiki satu dari sejumlah jip rombongan sekolahnya yang sedang wisata di Gunung Bromo.

Salah satu peserta rombongan menyebutkan bahwa mereka dimintai uang tambahan oleh seorang sopir jip warna hitam yang diketahui berinisial D dengan kendaraan miliknya bernopol D 1191 CN yang mengantar rombongan itu.

Menurut kesaksian salah satu siswa dan pendamping yang tidak diketahui namanya, kejadian bermula ketika salah seorang temannya mengalami mual saat perjalanan. Siswa itu mengatakan bahwa sopir sempat menegur karena khawatir muntah di dalam kendaraan mengganggu penumpang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama itu kan mual. Terus sopir bilang jangan muntah di situ karena nanti ada penumpang bule yang nggak suka baunya," ujar salah satu pelajar dalam rekaman kesaksian yang tersebar luar di group WhatsApp.

Siswa lain dari rombongan itu mengatakan bahwa mereka diminta memberikan uang rokok sebesar Rp 10.000 per orang. Namun, menurut pengakuan mereka, hanya satu siswa yang akhirnya memberikan uang Rp 25.000.

ADVERTISEMENT

"Anak-anak itu dimintai Rp 10 ribu. Tapi yang ngasih cuma satu orang saja, itu pun Rp 25.000," kata salah satu pendamping rombongan.

Rombongan menyebutkan bahwa kendaraan yang mereka naiki berada di urutan nomor 13 dari iring-iringan jip. Mereka mengaku merasa tidak nyaman atas sikap sopir selama perjalanan, terutama ketika melewati jalur berkelok yang membuat penumpang semakin pusing.

Andri, salah satu sopir jip wisata Gunung Bromo sangat menyayangkan ulah sopir yang melakukan pungutan liar atau pemerasan terhadap wisatawan. Hal itu bisa mencoreng nama baik layanan jip di wisata Bromo, termasuk akan berdampak pada para pemilik jip lainnya.

"Menurut informasi jip tersebut milik warga Desa Lambang Kuning, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, kelakuan sopir seperti itu bisa mencoreng nama baik semua pelaku usaha jasa wisata di Bromo," ujar Andri saat dihubungi detikJatim, Kamis (4/12/2025).




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads