Jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Batu disebut mengalami penurunan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Angkanya bahkan disebut menurun hingga 30 persen.
Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu, Onny Ardianto menyebut, anjloknya angka kunjungan salah satunya disebabkan pengurangan titik sampling dalam perhitungan wisatawan.
"Kalau secara riil kami belum bisa memastikan angkanya. Tapi sempat saya sampaikan sekitar 30 persen penurunannya karena kami mengurangi beberapa titik sampling untuk penghitungan jumlah wisatawan," kata Onny kepada detikJatim, Selasa (2/12/2025).
Ia menjelaskan, area seperti Alun-alun Batu sudah tidak lagi dihitung dalam survei kunjungan. Selain sulit ditentukan pintu masuknya, kawasan tersebut juga dianggap sebagai pilihan kedua bagi wisatawan setelah datang ke destinasi utama.
"Dari situ bisa dilihat, pasti terjadi penurunan karena samplingnya juga kami kurangi. Jadi persentase itu belum mewakili keseluruhan," imbuhnya.
Menyambut musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Disparta mengaku tetap menyiapkan upaya pemulihan kunjungan wisatawan. Pemerintah menggandeng pelaku perhotelan, destinasi wisata, hingga kafe untuk menggelar promosi.
"Kami rutin melakukan promosi lewat pameran di dalam maupun luar negeri. Beberapa waktu lalu travel agent dari Malaysia datang ke Batu untuk melihat-melihat destinasi wisata yang ada," ungkap Onny.
Ia mencontohkan, promosi secara daring akan digencarkan. Kolaborasi dengan para kreator konten dilakukan untuk memperluas jangkauan promosi. Mengingat, kini masyarakat lebih banyak mencari referensi liburan melalui media sosial.
Onny berharap rangkaian upaya tersebut mampu mengembalikan minat wisatawan untuk datang ke Kota Batu, terutama menjelang libur panjang akhir tahun.
"Berbagai sajian destinasi wisata ada di Batu. Spot tourism ada Paralayang, budaya ada Sendratari Arjuna Wiwaha, wisata alam ada berbagai air terjun, kemudian wisata buatan bisa mengunjungi JTP Group atau desa wisata. Jadi boleh dipilih karena banyak sekali destinasi wisata di Kota Batu," pungkasnya
Simak Video "Video: Serba-serbi Diskon Transportasi Nataru"
(auh/hil)