Kunjungan Wisatawan di Kota Batu Merosot di Tahun 2025

Kunjungan Wisatawan di Kota Batu Merosot di Tahun 2025

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Kamis, 27 Nov 2025 12:00 WIB
Bianglala di Alun-Alun Kota Batu merupakan salah satu ikon di kota wisata
Bianglala di Alun-Alun Kota Batu merupakan salah satu ikon di kota wisata. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Batu -

Angka kunjungan wisata di Kota Batu pada tahun 2025 merosot dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hingga pertengahan bulan November 2025, jumlah kunjungan wisatawan di Kota Batu belum menyentuh enam juta orang.

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah kunjungan wisatawan di Kota Batu sejak awal Januari hingga 17 November 2025 tercatat sebanyak 4.607.546 orang. Sementara target kunjungan wisata 2025 sebanyak 11,5 juta orang.

Angka kunjungan wisata di Kota Batu tahun ini masih jauh dibandingkan dengan tahun 2024. Di mana, jumlah kunjungan wisata di Kota Batu sepanjang tahun 2024 sebanyak 10,87 juta atau nyaris mencapai 11 juta orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski merosot jauh, Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu masih optimis angka kunjungan wisatawan di Kota Batu akan terus meningkat. Terlebih sebentar lagi akan masuk pada momen libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu Onny Ardianto mengatakan bahwa saat ini, pihaknya tengah melakukan perhitungan wisatawan secara akurat dengan menggunakan Mobile Data Positioning (MDP).

ADVERTISEMENT

Dengan sistem ini, perhitungan tidak lagi bertumpu pada pencatatan manual, melainkan pada deteksi mobilitas perangkat telekomunikasi.

''MDP ini mulai kita praktekkan pada bulan November 2025 ini. Cara itu bisa menghitung wisatawan berdasarkan gadgetnya, berapa yang masuk ke Kota Batu," kata Onny kepada awak media, Rabu (26/11/2025).

Teknologi MDP sendiri memiliki keunggulan karena mampu menangkap pergerakan manusia secara presisi dalam ruang dan waktu. Data berbasis mobilitas ini berpotensi besar digunakan sebagai indikator statistik, terutama untuk sektor pariwisata, transportasi, hingga kependudukan.

MDP ini dipilih karena perhitungan data kunjungan wisatawan selama ini masih banyak mengandalkan metode manual dan akurasinya kurang optimal.

"Nanti saat momen Nataru, Insyaallah kita sudah bisa mendapatkan data bulan November. Jadi kita bisa memperkirakan titik-titik mana yang akan ramai di Desember," tandasnya.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads