Asap Putih Mengepul dari Besuk Kobokan yang Penuh Material Semeru

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Jumat, 21 Nov 2025 15:51 WIB
Asap putih yang mengepul dari aliran lahar di Sungai Besuk Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Sejumlah titik di Sungai Besuk Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang yang menjadi aliran lahar Gunung Semeru mengeluarkan asap putih. Asap tersebut mengepul menandakan terjadinya letusan sekunder aliran lahar yang penuh material vulkanik.

Aliran lahar itu mengalir di Sungai Besuk Kobokan usai kawasan Gunung Semeru diguyur hujan selama beberapa waktu. Material vulkanik sisa erupsi Semeru memenuhi sejumlah titik aliran sungai tersebut.

"Akibat hujan deras mengakibatkan letusan sekunder di aliran yang menumpuk material vulkanik," ujar Petugas BPBD kabupaten Lumajang Sugiyono, Jumat (21/11/2025).

Dari titik-titik letusan sekunder itulah asap putih menjadi penanda bahaya bagi masyarakat yang masih berada di sempadan sungai. Letusan sekunder itu terjadi akibat suhu material vulkanik yang masih panas di sepanjang sungai itu.

Dengan kondisi letusan sekunder tersebut warga dilarang melakukan aktivitas sejauh 500 meter di kanan kiri sepadan sungai.

"Imbauan kepada warga tidak melakukan aktivitas di kanan kiri sepadan sungai " pungkas Sugiyono.

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru kembali meningkat. Pada periode pengamatan pada Jumat pagi antara pukul 06.00 WIB-12.00 WIB tercatat sebanyak 36 kali letusan yang terekam dari Pos Pengamatan Gunung Semeru.

Kolom letusan itu terpantau mencapai 200 meter dengan warna asap putih kelabu mengarah ke tenggara. Selain letusan, Semeru juga mengalami empat kali guguran dan empat kali hembusan. Hingga kini status gunung tertinggi di Jawa itu masih berada pada level 4 atau awas.

"Gunung Semeru mengalami 36 kali letusan dalam 6 jam terakhir. Status masih level 4 atau awas," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Wahyu Wijayanto.

Petugas mengimbau warga agar tidak beraktivitas dalam radius 20 kilometer dari puncak Semeru. Warga juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas guguran dan aliran lahar pada sungai-sungai yang berhulu di Semeru.

"Kami mengimbau kepada warga agar tidak beraktivitas sejauh 20 kilometer dari puncak, serta mewaspadai potensi awan panas serta banjir lahar," pungkas Wahyu.



Simak Video "Video: Kondisi Terkini Aliran Sungai Curah Kobokan Usai Gunung Semeru Erupsi"

(dpe/hil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork