Kurangi Pengangguran, Mendiktisaintek Siapkan Sarjana Kerja di Luar Negeri

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 19 Nov 2025 20:10 WIB
Mendiktisaintek Prof Brian Yulianto (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Mendiktisaintek Prof Brian Yulianto menyiapkan lulusan sarjana untuk bekerja di luar negeri. Hal ini sebagai upaya mengatasi pengangguran terbuka sekaligus menjawab kebutuhan pasar kerja global.

Brian mengatakan, Presiden telah meminta perguruan tinggi untuk menyiapkan tenaga kerja terampil. Di mana tidak hanya siap di industri dalam negeri, melainkan kompetitif di luar negeri.

Menurutnya, upaya mengurangi pengangguran tidak bisa dilepaskan dari keterlibatan langsung dunia industri. Apalagi program magang vokasi menjadi salah satu langkah konkret yang terus diperkuat.

"Kami ingin lulusan kami itu bisa mengisi ruang-ruang yang ada. Karenanya sekali lagi, kerjasama industri itu sangat penting di kami. Bahkan untuk pendidikan vokasi kita itu sekitar ada yang satu semester sampai satu tahun, itu program magang di industri. Itu tujuannya adalah agar lulusan kami betul-betul bisa sesuai dengan kebutuhan industri," kata Brian kepada wartawan di Unesa, Rabu (19/11/2025).

Selain itu, Kemendikbudristek juga mendorong kampus-kampus nonvokasi untuk memproduksi inovator dan pencipta lapangan kerja baru. Pihaknua ingin lulusan sarjana tidak hanya melamar pekerjaan, tetapi bisa melahirkan industri baru melalui inovasi bersama dosen.

"Kami juga ingin inovasi itu terus berkembang pada akhirnya diharapkan mereka bisa juga menciptakan industri-industri baru, startup-startup baru yang pada akhirnya bisa membuka lapangan kerja," ujarnya.

Ia mengatakan, salah satu agenda besar pemerintah ialah menyiapkan lulusan sarjana agar bisa bekerja di luar negeri sebagai tenaga terampil profesional. Sebab, permintaan ini datang langsung dari Presiden.

"Ada satu hal lagi yang sekarang kami sedang siapkan, adalah sesuai permintaan Bapak Presiden bahwa kami ingin mendorong tenaga kerja terampil. Indonesia itu juga mengisi lapangan kerja di luar negeri, yang memang sangat besar," jelasnya.

Menurutnya, karakter tenaga kerja Indonesia dikenal sopan, ulet, dan mudah beradaptasi diakui internasional. Pihaknya pun berupaya mengkombinasikannya dengan peningkatan keterampilan dan standar sertifikasi.

"Nah ini kami ingin dorong kombinasikan dengan kemampuan skill yang ada. Nah kami sedang intens berbicara dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dengan Kemnaker, bagaimana kami juga bisa menyiapkan lulusan-lulusan kita itu menjadi siap diserap di pasar luar negeri," urainya.

Baginya, salah satu tantangan besar lulusan Indonesia ialah kemampuan bahasa dan persyaratan sertifikasi berbeda tiap negara. Oleh karena itu, pemerintah sedang merumuskan mekanisme supaya sertifikasi internasional bida dilakukan langsung dalam negeri.

"Harapannya standar-standar itu bisa dilakukan di Indonesia, sehingga mahasiswa kita atau calon lulusan kita itu tidak perlu pergi ke negara-negara yang dituju untuk mengambil sertifikasi dan lain sebagainya," pungkasnya.



Simak Video "Video: 3 Negara Potensial untuk Salurkan Pekerja Migran Indonesia"

(dpe/abq)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork