Di antara gugusan Pegunungan Argopuro, terdapat satu punggung batu yang cepat menjadi legenda di kalangan pendaki, yakni Gunung Piramid. Bentuknya yang lancip menyerupai piramida Mesir membuat gunung ini mudah dikenali dari kejauhan.
Namun, di balik keindahan panoramanya dan beberapa spot foto yang Instagramable, Gunung Piramid juga memiliki sisi keras dengan jalur sempit, tanjakan curam, serta sejumlah insiden tragis yang menjadi pengingat agar pendaki tidak meremehkan medannya.
Gunung Piramid
Gunung Piramid terletak di Kabupaten Bondowoso, dan merupakan bagian dari gugusan Pegunungan Argopuro. Titik awal pendakiannya umumnya berada di desa-desa di sekitar lereng Argopuro.
Jarak tempuh dari pusat kota Bondowoso relatif singkat, jika dibandingkan dengan pendakian gunung-gunung tinggi lainnya di Jawa Timur.
Meskipun ketinggiannya tergolong sedang, sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut, karakter medannya yang curam membuat pendakian terasa jauh lebih menantang, terutama bagi pendaki pemula.
Daya Tarik Utama
Berikut beberapa daya tarik utama Gunung Piramid yang menjadikannya destinasi favorit pendaki dan pencinta alam. Mulai dari panorama alam menakjubkan, jalur pendakian yang menantang, hingga sensasi menapaki puncak berbentuk segitiga yang ikonik, setiap langkah di gunung ini menawarkan pengalaman tak terlupakan.
1. Pemandangan Puncak yang Dramatis
Dari puncaknya, pendaki dapat menikmati siluet bukit-bukit di sekitarnya, serta hamparan lahan pertanian di kaki gunung. Lokasi ini juga dikenal ideal untuk menikmati momen matahari terbenam dan panorama alam Bondowoso.
2. Rute Ekstrem
Bagi pencinta tantangan, lintasan sempit dan tanjakan curam di Gunung Piramid menawarkan pengalaman adrenalin yang berbeda dari jalur pendakian biasa.
3. Kedekatan dengan Kawasan Argopuro
Letaknya yang masih satu kawasan dengan pegunungan Argopuro membuat Gunung Piramid sering dikombinasikan dengan rute pendakian lain oleh pendaki berpengalaman.
Rute dan Akses
Terdapat beberapa titik akses populer menuju gerbang Gunung Piramid. Jalur pendakian umumnya dimulai dari desa-desa di Kecamatan Curahdami atau wilayah sekitar lereng Argopuro.
Kondisi jalan menuju pos awal bervariasi. Beberapa bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat, sementara sebagian lainnya membutuhkan kendaraan 4x4 atau harus dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Waktu tempuh menuju puncak tergolong singkat jika cuaca dan kondisi fisik pendaki mendukung. Namun, karena medannya ekstrem, durasi pendakian bisa lebih lama bagi kelompok yang memilih berjalan dengan hati-hati.
Tragedi Pendaki Tewas
Pada pertengahan 2019, tragedi menimpa seorang pendaki remaja bernama Thoriq Rizki Maulidan di Gunung Piramid. Hilangnya Thoriq hingga penemuan jasadnya menjadi sorotan publik, dan meninggalkan duka mendalam, terutama di kalangan komunitas pendaki.
Peristiwa tersebut mengingatkan tentang pentingnya persiapan matang, kehati-hatian, serta kewaspadaan tinggi saat mendaki gunung dengan medan ekstrem. Sejak kejadian itu, Perhutani KPH Bondowoso resmi melarang aktivitas pendakian di Gunung Piramid karena tingginya risiko kecelakaan hingga merenggut nyawa.
Gunung Piramid menawarkan kombinasi yang sulit diabaikan, puncak ikonik, panorama dramatis, dan tantangan teknis yang memikat. Namun, keindahan itu datang bersama risiko nyata. Satu langkah ceroboh di punggungan sempit dapat berakibat fatal.
Artikel ini ditulis Muhammad Faishal Haq, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.
Simak Video "Piknik Seru dan Santai di Kawah Wurung Bondowoso"
(ihc/irb)