Bupati Gresik Dorong Pemberian Subsidi Pupuk Perikanan

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Kamis, 30 Okt 2025 22:10 WIB
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Foto: Dok. Istimewa)
Gresik -

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mendorong pemerintah pusat agar kembali memberikan subsidi pupuk bagi sektor perikanan, terutama jenis SP-36. Menurutnya, kebijakan tersebut penting untuk mendongkrak produktivitas tambak dan meningkatkan kesejahteraan petambak di daerah.

Hal itu disampaikan Bupati Yani saat berdialog dengan Anggota Komisi IV DPR RI 2024-2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Gresik, Kamis (30/10/2025). Kunjungan tersebut berlangsung di Graita Eka Praja dan turut dihadiri Sekjen Indonesia Artificial Intelligence Society (IAIS) Ir. Ikhlas Bahar, M.Kom, serta sejumlah tenaga ahli dan analis DPR RI.

"Kalau subsidi pupuk, khususnya SP-36, bisa diberikan kembali mulai tahun 2026, saya yakin produktivitas tambak bandeng kita akan meningkat tajam. Ini akan berpengaruh langsung pada kesejahteraan petambak dan ketahanan pangan nasional," ujar Bupati Yani.

Selain menyoroti pupuk, Bupati Yani juga menekankan pentingnya payung hukum bagi pengelolaan wilayah pesisir. Ia menilai potensi pendapatan dari sektor tersebut sangat besar, termasuk kebutuhan akan regulasi terkait desalinasi air laut untuk industri di Gresik.

Dalam kesempatan itu, Bupati Yani turut memaparkan keberhasilan pengelolaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah bagi nelayan. Sejak diresmikan tahun 2022 oleh Gresik Migas, SPBN Campurejo mencatat omzet hingga 14 kiloliter per hari dan membantu menekan biaya operasional nelayan. Pemerintah Kabupaten Gresik juga berencana membangun SPBN baru di Kecamatan Ujungpangkah pada 2026 untuk memperluas jangkauan layanan.

"SPBN ini menjadi napas baru bagi nelayan kita. Persoalan BBM yang dulu sulit kini sudah terjawab. Pemerintah hadir untuk memastikan nelayan tidak lagi bekerja dalam tekanan biaya tinggi," tegasnya.

Sementara itu, Prof. Rokhmin Dahuri menilai Kabupaten Gresik memiliki potensi besar untuk menjadi model pembangunan agro-maritim berkelanjutan di Indonesia. Menurutnya, kombinasi kekuatan industri, perikanan, dan sumber daya manusia yang kompeten menjadi modal utama daerah ini.

"Dengan tata kelola yang baik dan kolaborasi yang solid antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media, Gresik bisa menjadi contoh kabupaten pesisir modern yang memadukan industrialisasi dengan keberlanjutan sumber daya laut," kata Rokhmin.

Data Dinas Perikanan Kabupaten Gresik menunjukkan tren positif pada kinerja sektor perikanan dalam beberapa tahun terakhir. Nilai produksi perikanan tangkap meningkat dari Rp229,5 miliar pada 2022 menjadi Rp266,2 miliar pada 2023, dan tetap stabil di kisaran Rp264,6 miliar pada 2024.

Produksi perikanan tangkap laut juga naik dari 7.875 ton pada 2021 menjadi 11.744 ton pada 2022, dan mencapai 8.374 ton pada 2024. Di sektor budidaya, Gresik menonjol dengan komoditas bandeng. Pada 2023, produksi bandeng Gresik menyumbang 55,87% dari total produksi bandeng Jawa Timur dan 11,71% secara nasional, dan pada 2024 kontribusinya tetap tinggi masing-masing 55,37% dan 11,4%.

Khusus di Kampung Bandeng Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah, produktivitas terus meningkat dan kawasan tersebut kini menjadi percontohan Techno Park Minapolitan, pusat riset dan inovasi budidaya berbasis teknologi yang memperkuat posisi Gresik sebagai sentra bandeng nasional.



Simak Video "Video: Polisi Sidak SPBU di Gresik Usai Ramai Motor Brebet"

(dpe/abq)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork