Kementerian Koperasi bersama Universitas Brawijaya (UB) berkomitmen memperkuat pembangunan ekonomi desa. Melalui pengembangan Koperasi Merah Putih sebagai instrumen utama dalam mewujudkan sistem ekonomi Pancasila.
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengatakan, koperasi menjadi instrumen penting dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa.
Melalui koperasi, kata Menkop, perputaran uang di desa dapat kembali ke desa dan mendorong terbentuknya ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami merasa terhormat mendapatkan dukungan luar biasa dari UB untuk bersama-sama turun membangun desa melalui koperasi," ujar Ferry usai orasi ilmiah dalam Rapat Terbuka Senat Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Rabu (29/10/2025).
"Kami akan membangun desa mandiri, di mana uang yang diputarkan di desa bisa berputar dan kembali," sambung Ferry.
Ferry menjelaskan, saat ini pembangunan fisik dan infrastruktur pendukung koperasi terus berjalan. Setiap hari, sekitar 1.000 titik tanah tengah diinventarisasi dan dikembangkan untuk mendukung kegiatan ekonomi berbasis koperasi.
"Inventarisasi kami lakukan untuk memastikan kecukupan dan kestrategisan tanah. Prosesnya terus berjalan. Bahkan, aset milik negara di desa, seperti milik Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pendidikan, dan Kesehatan, bisa digunakan untuk kegiatan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih," jelasnya.
Menurut Ferry, hingga kini lebih dari seribu lokasi telah memulai pembangunan tahap awal (groundbreaking).
Ferry menegaskan, pembangunan fisik seperti gudang dan sarana pendukung menjadi langkah penting untuk menjadikan koperasi desa lebih modern.
Dari sisi pendanaan, Ferry menyebut anggaran sekitar Rp 3 miliar telah disiapkan. Dengan sebagian dialokasikan untuk modal investasi berupa pembangunan fisik dan sisanya untuk modal kerja.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut.
Menurut Widodo, koperasi merupakan instrumen strategis untuk memperkuat ekonomi desa sekaligus menahan arus urbanisasi.
"Koperasi luar biasa penting untuk membangun Indonesia karena mayoritas masyarakat kita tinggal di desa. Jika ekonomi desa tumbuh, maka pemuda tidak perlu lagi keluar ke kota," ujar Widodo.
UB, kata Widodo, siap terlibat melalui berbagai program pengabdian masyarakat dan riset terapan. Pihaknya akan mengerahkan mahasiswa serta dosen untuk terjun langsung mendampingi pengembangan koperasi di lapangan.
"Kami akan arahkan program seperti dokter mengabdi dan mahasiswa membangun desa untuk membantu koperasi. Ini menjadi pengejawantahan peran perguruan tinggi yang harus hadir di tengah masyarakat," tambah Widodo.
(auh/hil)








































.webp)













 
             
             
  
  
  
  
  
  
 