Banyak Motor Brebet di Sidoarjo, Bengkel: Bau BBM Kayak Pepaya Busuk

Banyak Motor Brebet di Sidoarjo, Bengkel: Bau BBM Kayak Pepaya Busuk

Suparno - detikJatim
Senin, 27 Okt 2025 17:00 WIB
Montir salah satu bengkel di Sidoarjo yang menangani puluhan motor matik bermasalah diduga gegara BBM Pertalite.
Montir salah satu bengkel di Sidoarjo yang menangani puluhan motor matik bermasalah diduga gegara BBM Pertalite. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Sejumlah pemilik sepeda motor di wilayah Magersari, Sidoarjo, mengeluhkan motor mereka mendadak brebet setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Keluhan ini mulai ramai sejak tiga hari terakhir. Menurut Firman (26), mekanik di salah satu bengkel di kawasan Magersari, kasus motor matic injeksi yang brebet meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir.

"Tiga hari ini banyak motor masuk dengan keluhan sama. Rata-rata Honda Beat keluaran 2020 ke atas, sistem injeksi. Semua mengaku baru isi Pertalite," ujar Firman saat ditemui detikJatim, Senin (27/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firman menambahkan, ketika BBM yang tersisa di tangki motor diperiksa, ia mendapati aroma yang tidak biasa.

"Bau BBM-nya aneh, kayak bau buah pepaya busuk. Kami juga coba bandingkan dengan Pertalite lain, baunya memang beda," katanya.

ADVERTISEMENT

Karena keluhan serupa, bengkel tempat Firman bekerja kini kebanjiran servis motor. Dalam sehari, ia mengaku bisa menangani hingga 10 unit sepeda motor dengan gejala yang sama.

"Biasanya servis biasa cuma satu-dua motor, tapi sejak Sabtu kemarin bisa sampai sepuluh per hari," ujarnya.

Untuk memperbaiki motor yang brebet, mekanik biasanya mengganti busi dan membersihkan throttle body (injeksi). Meski pengerjaannya hanya 1 jam banyak pengguna yang mengaku kecewa karena motor mereka mendadak bermasalah usai mengisi Pertalite di SPBU resmi.

Salah satu pemilik motor, Samsuri (31), mengatakan motornya langsung brebet setelah keluar dari SPBU.

"Saya isi Pertalite di SPBU resmi. Begitu jalan, motor langsung brebet dan tenaganya turun. Akhirnya saya bawa ke bengkel," tutur Samsuri.

Hal senada juga disampaikan Wawan, pengguna motor matic lainnya.

"Mesin motor jadi nggak stabil setelah isi Pertalite. Tadinya lancar, keluar dari SPBU langsung brebet. Terpaksa saya servis," ujarnya.

Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari pihak SPBU maupun Pertamina terkait masalah Pertalite yang banyak dikeluhkan pengguna di wilayah Sidoarjo.

Fenomena serupa di Bojonegoro dan Tuban sebelumnya juga ramai jadi perbincangan warganet di media sosial. Banyak motor yang masuk bengkel gegara brebet, hilang tenaga, hingga sulit distarter. Fenomena ini viral di media sosial karena diduga akibat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite.

Di Bojonegoro dan Tuban setidaknya ada puluhan motor yang masuk ke bengkel dalam sehari. Salah satu mekanik bengkel resmi di Bojonegoro, Suliswanto mengungkapkan sejak Jumat (24/10) sedikitnya dia menerima 45 unit motor dengan keluhan mesin tersendat, tarikan berat, hingga busi yang cepat mati.

"Rata-rata motor yang datang ke sini mengeluh brebet dan susah hidup. Setelah dicek, businya hitam dan cepat kotor. Indikasinya dari pembakaran yang tidak sempurna," kata Sulis ditemui detikJatim, Minggu (26/10).

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi memastikan seluruh proses distribusi BBM Pertamina, termasuk Pertalite telah dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

Meski demikian Ahad mengatakan Pertamina Patra Niaga akan segera melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel produk Pertalite yang telah diambil dari beberapa SPBU demi memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk.

"Sampel produk dari SPBU yang ramai disampaikan via medsos juga sudah kami ambil untuk dikirimkan ke lab untuk pengujian lanjutan. Untuk laporan yang masuk sejauh ini hasil monitoring via medsos namun untuk kelengkapan pendataan kami mengimbau masyarakat juga melapor ke call center 135," ujarnya.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads