Teror 'Wabah' Motor Brebet Usai Isi Pertalite Hantui Warga di Jatim

Round Up

Teror 'Wabah' Motor Brebet Usai Isi Pertalite Hantui Warga di Jatim

Amir Baihaqi - detikJatim
Selasa, 28 Okt 2025 09:15 WIB
Montir salah satu bengkel di Sidoarjo yang menangani puluhan motor matik bermasalah diduga gegara BBM Pertalite.
Montir salah satu bengkel di Sidoarjo yang menangani puluhan motor matik bermasalah diduga gegara BBM Pertalite. (Foto: Suparno/detikJatim)
Surabaya -

Teror motor brebet hingga mati total setelah mengisi pertalite di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tengah menghantui warga di sejumlah wilayah Jawa Timur. Akibatnya, bengkel kebanjiran servis motor.

Awalnya, keluhan motor brebet ini muncul di wilayah Bojonegoro dan Tuban. Warga ramai-ramai membawa motornya ke bengkel dengan keluhan yang seragam. Fenomena ini viral di media sosial karena diduga akibat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite.

Salah satu mekanik bengkel resmi di Bojonegoro, Suliswanto mengungkapkan sejak Jumat (24/10) sedikitnya dia menerima 45 unit motor dengan keluhan mesin tersendat, tarikan berat, hingga busi yang cepat mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sulis menambahkan, sebagian besar motor yang mengalami kendala itu menggunakan bahan bakar Pertalite dari sejumlah SPBU yang ada di wilayah Kecamatan Kota, Bojonegoro dan sekitarnya.

Dia juga menyebutkan bahwa penanganan untuk beberapa motor yang itu dengan cara dilakukan pengurasan tangki kemudian dilakukan penggantian busi. Dengan penanganan itu rata-rata kondisi motor kembali normal.

ADVERTISEMENT

"Setelah diganti busi dan bahan bakarnya dikuras, performa motor kembali seperti semula. Tapi kalau masih pakai bensin yang sama, ya brebet lagi," kata Sulis.

Namun, 'wabah' motor brebet ini ternyata meluas hingga Sidoarjo. Sama, ratusan motor terpaksa masuk bengkel dengan keluhan yang seragam.

Sejumlah pemilik sepeda motor di wilayah Magersari, Sidoarjo, mengeluhkan motor mereka mendadak brebet setelah mengisi BBM jenis Pertalite di sejumlah SPB.

Firman (26), salah satu mekanik di salah satu bengkel di kawasan Magersari, kasus motor matic injeksi yang brebet meningkat tajam dalam tiga har terakhir.

"Tiga hari ini banyak motor masuk dengan keluhan sama. Rata-rata Honda BeAT keluaran 2020 ke atas, sistem injeksi. Semua mengaku baru isi Pertalite," ujar Firman saat ditemui detikJatim, Senin (27/10/2025).

Ratusan sepeda motor juga dilaporkan mogok massal setelah mengisi bahan bakar jenis pertalite di sejumlah SPBU di Lamongan. Peristiwa ini juga viral di media sosial karena banyak warga mengeluhkan mesin motornya brebet, kehilangan tenaga, hingga sulit dinyalakan.

Dugaan sementara bahan bakar Pertalite yang beredar disebut-sebut mengandung campuran etanol. Campuran itu diduga menyebabkan gangguan pada mesin kendaraan.

Akibat kejadian ini, sejumlah bengkel di Lamongan kebanjiran pelanggan. Anas, seorang mekanik mengaku dalam empat hari terakhir sudah menangani lebih dari 50 motor dengan keluhan serupa.

Ia menambahkan, bahkan motor baru yang baru keluar dari showroom ikut mengalami masalah setelah mengisi Pertalite.

"Rata-rata motor yang mengisi Pertalite mengalami brebet dan kehilangan tenaga. Solusinya sementara ganti ke Pertamax," kata Anas.

Sementara itu, pemilik SPBU di Jalan Kombos Polmu Duryat, Edi Kusbandono mengaku sudah melaporkan keluhan tersebut ke pihak pusat. "Sudah hampir 1 minggu kami menerima keluhan serupa dan sudah kami laporkan tapi belum ada tanggapan," katanya.

Petugas SPBU di Jalan Sunan Drajat, Musholi juga merasakan keanehan pada bahan bakar Pertalite. Ia menyebut bau Pertalite saat ini lebih menyengat dari biasanya.

"Sudah hampir seminggu bau Pertalite lebih menyengat dari biasanya," ungkapnya.

Pihak kepolisian di sejumlah daerah pun turun tangan menguji sampel bahan bakar dari sejumlah SPBU. Hasil resmi akan diumumkan setelah pemeriksaan laboratorium selesai.

Maraknya, motor brebet ini ditindaklanjuti Pertamina. Salah satunya dengan mendirikan posko untuk melayani keluhan dan pelaporan masyarakat yang beada di SPBU.

"Sejauh ini hasil monitoring di media sosial ada 3 laporan dan postingan terkait yang sudah kami telusuri hingga ke titik SPBU pembelian produk BBM-nya," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads