Sejumlah bengkel di wilayah Bojonegoro dan Tuban kebanjiran motor bermasalah yang diduga gegara Pertalite. Motor itu dikeluhkan brebet, hilang tenaga, hingga sulit distarter. Mengenai fenomena yang viral di media sosial ini, Pertamina Patra Niaga buka suara.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan bahwa seluruh proses distribusi BBM Pertamina, termasuk Pertalite telah dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
Pertamina Patra Niaga, kata dia juga telah melaksanakan SOP mengenai pemeriksaan mutu produk melalui pengujian laboratorium sebelum disalurkan kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai serta mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku," ujar Ahad saat dikonfirmasi detikJatim melalui pesan WhatsApp, Minggu (26/10/2025).
"Setiap tahapan distribusi dilakukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga," lanjutnya.
Pertamina Patra Niaga berjanji segera melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel produk Pertalite yang telah diambil dari beberapa SPBU demi memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk.
"Sampel produk dari SPBU yang ramai disampaikan via medsos juga sudah kami ambil untuk dikirimkan ke lab untuk pengujian lanjutan," ujarnya.
"Untuk laporan yang masuk sejauh ini hasil monitoring via medsos, namun untuk kelengkapan pendataan kami mengimbauagar masyarakat juga menyampaikan laporan melalui call center 135," kata Ahad.
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim dari sejumlah bengkel yang tersebar di Bojonegoro dan Tuban, mereka menerima puluhan motor dalam sehari dengan keluhan yang tidak jauh berbeda dan diduga karena penyebab yang sama.
Salah satu mekanik bengkel resmi di Bojonegoro, Suliswanto mengungkapkan sejak Jumat (24/10) sedikitnya dia menerima 45 unit motor dengan keluhan mesin tersendat, tarikan berat, hingga busi yang cepat mati.
"Rata-rata motor yang datang ke sini mengeluh brebet dan susah hidup. Setelah dicek, businya hitam dan cepat kotor. Indikasinya dari pembakaran yang tidak sempurna," kata Sulis saat ditemui di bengkelnya.
Sulis menambahkan, sebagian besar motor yang mengalami kendala itu menggunakan bahan bakar Pertalite dari sejumlah SPBU yang ada di wilayah Kecamatan Kota, Bojonegoro dan sekitarnya.
Dia juga menyebutkan bahwa penanganan untuk beberapa motor yang itu dengan cara dilakukan pengurasan tangki kemudian dilakukan penggantian busi. Dengan penanganan itu rata-rata kondisi motor kembali normal.
"Setelah diganti busi dan bahan bakarnya dikuras, performa motor kembali seperti semula. Tapi kalau masih pakai bensin yang sama, ya brebet lagi," kata Sulis.
(dpe/abq)











































