Kementerian Transmigrasi terus mengebut penyelesaian target penerbitan 13.751 sertifikat hak milik (SHM) tanah transmigran pada 2025. Berbagai langkah percepatan dilakukan agar target tersebut bisa rampung tahun ini.
Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengakui hingga Oktober 2025, progres penerbitan SHM tanah transmigran belum mencapai setengah dari target. Saat ini, sertifikat yang telah terbit baru sebanyak 6.615 bidang.
"Saat ini progresnya masih 6.615 bidang. Kami optimistis pada bulan Desember 2025 akan selesai," ujar Viva usai menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Penyelesaian Permasalahan dan Penerbitan Sertifikat Tanah Transmigrasi di Shanaya Resort, Malang, Senin (13/10/2025).
Viva menjelaskan, masih tingginya jumlah target yang belum terselesaikan disebabkan sejumlah kendala, terutama terkait sinkronisasi data.
"Persoalan itu ada pada data-data yang autentik dan kita sedang selesaikan. Karena menyangkut data pada masa itu (data yang sudah lama). Ada yang dari tahun 1905 sebelum kemerdekaan, kemudian ada yang awal-awal kemerdekaan, ada pada masa orde baru sampai sekarang. Itu dari awal tidak ada proses digitalisasi dan masih bersifat manual," tutur Viva.
Ia menambahkan, percepatan koordinasi dan sinkronisasi data terus dilakukan bersama instansi terkait. Sebab, proses sertifikasi lahan transmigrasi melibatkan banyak pihak, termasuk Kementerian ATR/BPN hingga pemerintah daerah.
"Kami sudah MoU dengan Kementerian ATR/BPN. Dari Kementerian ATR/BPN men-support 100% untuk mempercepat proses penyelesaian SHM," kata dia.
"Karena bagi kami, lahan transmigrasi itu bukan hanya sekadar menyangkut soal rumah, tapi menjadi alat perjuangan hidup karena akan dikelola, akan menjadi sumber ekonomi, sumber penghidupan bagi warga transmigran," sambungnya.
Simak Video "Video: Mentrans Kirim 2.000 Peneliti Kembangkan Kawasan Transmigrasi"
(irb/hil)