Bangunan Ponpes Ambruk Terhubung Gedung Lama, Evakuasi Ekstra Hati-hati

Aprilia Devi - detikJatim
Senin, 06 Okt 2025 11:35 WIB
Personel TNI-Polri berjibaku bersihkan puing reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Foto: Suparno
Sidoarjo -

Proses pengangkatan puing bangunan musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang ambruk pada Senin (29/9/2025) sore, dilakukan dengan ekstra hati-hati. Sebab, ada bagian yang terhubung dengan bangunan lama yang saat ini posisinya mengalami kemiringan.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan menjelaskan petugas dengan melibatkan tenaga ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah memiliki solusi atas permasalahan tersebut.

Menurutnya, pemotongan material bangunan ambruk yang menempel dengan struktur gedung lama diperkuat dengan penyangga. Tujuannya untuk menghindari risiko baru, termasuk runtuhan susulan.

"Kemarin (ahli konstruksi) dari ITS Bapak Mudji sudah koordinasi dengan Basarnas dan Kodim. Akhirnya dipotong, diperkirakan hari ini selesai, serta diberikan penyangga sehingga mengurangi risiko apabila nanti bangunan yang roboh itu ditarik. Jadi sudah ada solusi," ujar Budi saat konferensi pers di Posko BNPB, Senin (6/10/2025).

Ia melanjutkan, pada operasi hari kedelapan ini, proses pengangkatan puing bangunan hingga evakuasi korban terus dilakukan. Saat ini, pembersihan material disebut tersisa 25% dari total bangunan yang ambruk.

"Sekarang ini kami sudah 75% ya, tinggal 25% lagi yang di sisi kiri dekat dengan bangunan miring itu," lanjutnya.

Budi berharap proses pembersihan hingga evakuasi korban yang diduga masih tertimbun di balik reruntuhan bisa segera rampung hari ini. Selain itu, dengan melibatkan tenaga ahli, harapannya proses evakuasi tidak menimbulkan ancaman kerusakan pada bangunan lain yang berada di sekitar lokasi.

"Kalau hari ini kan sampai dengan pukul 00.00 WIB. Tapi, harapan kami sebelum matahari terbenam lah. Tapi kan hari ini sampai dengan pukul 00.00 WIB. Ini adalah target kami," katanya.

Dirinya pun memastikan proses evakuasi berlangsung transparan, baik kepada keluarga korban hingga masyarakat, bahkan disiarkan secara langsung selama 24 jam.

"Selama saya bekerja di BNPB, baru kali ini ada namanya evakuasi itu diberikan live selama 24 jam. Jadi ini merupakan hal yang sangat transparan," pungkasnya.

Untuk informasi, berdasarkan data dari BNPB, pada hari kedelapan operasi pencarian korban ambruknya Ponpes Al Khoziny, ada 104 orang selamat dan 50 korban meninggal dunia. Dari data santri, diperkirakan masih ada 13 orang yang terjebak reruntuhan bangunan tersebut.



Simak Video "Video: Petugas Ungkap Sulitnya Identifikasi Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny"

(irb/abq)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork