.webp)
Salah satu gedung lama Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ternyata masih terhubung dengan bangunan musala yang ambruk pada Senin (29/9). Pakar konstruksi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Mudji Irmawan yang ikut dalam penanganan dan evakuasi korban mengungkapkan kondisi terkini gedung tersebut.
Menurutnya, beton konstruksi musala ambruk Ponpes Al Khoziny yang terhubung dengan gedung lama, tepatnya di sisi selatan telah dipotong dengan cara yang aman.
"Semalam kami sudah melepas kolom yang tertabrak, yang miring kolomnya. Bahkan cantolannya sudah kita lepas dan kita berani membongkar semuanya. Alhamdulillah semua selesai," ujar Mudji usai operasi pencarian ditutup, Selasa (7/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, kondisi bangunan yang saling terhubung itu sempat menjadi kendala petugas dalam pelaksanaan proses evakuasi.
Akhirnya berdasarkan hasil asesmen, petugas memasang sanggahan terlebih dahulu pads gedung lama ketika melakukan pemotongan konstruksi beton untuk membuka jalur evakuasi di musala.
"Yang roboh kami sanggah supaya pada saat di getar itu tidak mempengaruhi gedung sebelah. Saya kira itu cukup aman dan berhasil sehingga alhamdulillah semua bersih," jelas Mudji.
Lebih lanjut dalam pelaksanaan operasi, Mudji mengungkapkan bahwa ada retakan yang ditemukan di bangunan lama. Akan tetap rupanya retakan tersebut bukan disebabkan oleh ambruknya musala Ponpes. Al Khoziny.
"Retak-retak yang ada itu ternyata retak lama. Sehingga kami bisa menyelesaikan pekerjaan pembongkaran ini dengan baik, rapi, tinggal pembersihan saja di bawah komando Basarnas," bebernya.
Sedangkan terkait kondisi bangunan lama di area Ponpes Al Khoziny, secara keseluruhan akan dilakukan evaluasi ulang. Tujuannya untuk memastikan keamanan dari sisi konstruksi.
"Nanti kita evaluasi. Kalau kita lihat akibat keruntuhan saya sampaikan masih aman. Bahwa kemudian kita perlu evaluasi. Kita akan evaluasi setelah ini semua beres," pungkasnya.
(auh/hil)
