Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto meninjau proses evakuasi korban ambruknya Ponpes Al Khoziny. Menurutnya, evakuasi korban menjadi hal yang utama sebelum proses hukum dilakukan.
"Inilah yang harus kita lihat nanti. Tapi yang jelas tetap nanti akan melakukan kegiatan proses, tapi yang utama sekarang ini adalah masalah kemanusiaannya dulu," ujar Nanang, Jumat (3/10/2025).
Terkait kegagalan konstruksi yang disebut terjadi pada bangunan tersebut, pihaknya akan menggandeng tim ahli di bidang konstruksi.
"Indikasi awal (penyebab runtuh) ya nanti dari teman-teman ahli yang bisa menjelaskan. Jadi nanti kalau sudah ada kan penjelasan itu kan lebih valid karena dengan saintis ya," bebernya.
Dalam kunjungannya, Nanang turut menyaksikan bagaimana upaya evakuasi yang terus dilakukan petugas. Fokus utamanya tentu untuk mengeluarkan para korban dari balik reruntuhan.
Pihaknya juga akan menetapkan beberapa klaster dalam proses pendataan korban.
"Tiga klaster yang kami bagi nanti. Klaster dari santrinya sendiri, jumlah santri, jumlah mengurus pesantren dan pegawai yang melakukan kegiatan renovasi pembangunan gedung," jelasnya.
Di sisi lain, Nanang memastikan bahwa petugas di RS Bhayangkara Polda Jatim selalu bersiaga. Sebab para korban yang ditemukan akan langsung dibawa ke sana.
"Di sana juga disiapkan 24 jam termasuk personil, peralatan, dan sebagainya," kata Nanang.
Simak Video "Video Update Ponpes di Sidoarjo Ambruk: 3 Santri Tewas-38 Masih Dicari"
(auh/hil)