Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto menyebut masih ada 50 lebih korban ambruknya Ponpes Al Akhoziny belum ditemukan. Hari ini, Jumat (3/10/2025), sudah ada lima korban meninggal dunia dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya.
"Kemarin terdata masih ada 58 kalau enggak salah yang belum diketahui keberadaannya. Dan ini pun juga bertahap menemukan hari ini 5. Ada tambahan 5 (korban meninggal)," kata Nanang di Kompartemen Dokpol RS Bhayangkara Surabaya, Jumat (3/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan dari 58 ini ada juga yang sudah kembali ke orang tuanya yang belum terdata. Tapi apapun yang terjadi, ya harus kita terima dengan kondisi kecelakaan seperti ini," tambahnya.
Nanang mengatakan, proses identifikasi masih terus dilakukan. Lima jenazah yang baru dievakuasi dan berada di RS Bhayangkara Surabaya dilakukan identifikasi melalui data biometrik, DNA, hingga barang pribadi korban.
"Pendataan-pendataan awal yang dari data yang dari Dukcapil (Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil) di sini. Kan dari mungkin dari titik jari kemudian dari retina mata dari darah DNA properti baju yang dipakai ini semuanya sedang kita identifikasi," jelasnya.
Menurutnya, identifikasi penting dilakukan agar keluarga korban segera mengetahui kejelasan anggota keluarganya. Ia memastikan seluruh proses dilakukan transparan melalui posko pendataan yang bisa diakses media.
Dia juga meminta agar peristiwa yang terjadi di ponpes itu menjadi pembelajaran bersama. Salah satunya tentang perizinan.
"Apapun yang terjadi, harus kita terima dengan kondisi kecelakaan seperti ini dan ini mungkin pembelajaran semua. Di dalam kegiatan proses pembangunan apapun itu memang harus sesuai dengan speknya dan ada perizinan supaya tidak terjadi ini," pungkasnya.
(auh/hil)