Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa musim hujan 2025/2026 datang lebih awal. Sebagian besar wilayah Jatim akan memasuki awal musim hujan pada Oktober 2025 dan puncaknya Januari 2026.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Anung Suprayitno mengungkapkan bahwa ada sejumlah hal yang perlu diwaspadai. Salah satunya terkait potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi saat musim hujan maupun saat masa peralihan atau dikenal dengan pancaroba.
"Masa awal atau peralihan musim atau yang kita kenal masa pancaroba ini menjadi potensi bencana hidrometeorologi yang biasanya cukup masif. Di mana lahan-lahan kita memang belum cukup siap ya terhadap porositas tanahnya. Dan yang kedua, di puncak musim hujan itu juga harus kita antisipasi," ungkap Anung, Minggu (28/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, pihaknya turut menyiapkan sejumlah langkah mitigasi. Selain memberikan data terkait proyeksi cuaca, BMKG juga telah mengalokasikan kegiatan modifikasi cuaca.
"Terkait aksi dini, baik potensi bencana hidrometeorologi kondisi basah atau kering, BMKG juga sudah mengalokasikan kegiatan operasi modifikasi cuaca. Nah ini nanti kita saling berjabat tangan untuk yang pertama, tadi biar bencana hidrometeorologi itu tidak berdampak pada Jawa Timur," beber Anung.
Modifikasi cuaca juga akan dilakukan di beberapa daerah yang masih terdampak kekeringan akibat kemarau.
"Juga dalam kasus bencana kekeringan, barangkali juga BMKG dalam aksi dininya akan memberi support pelaksanaan hujan buatan atau modifikasi cuaca di wilayah Jawa Timur," terangnya.
Namun, Anung tetap meminta agar pemerintah daerah di Jatim lebih antisipatif dalam menyambut datangnya musim hujan 2025/2026 yang diiringi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir hingga tanah longsor.
"BMKG tetap mengimbau di pemerintah daerah, kabupaten/ kota di lingkungan wilayah Jawa Timur untuk lebih antisipatif terhadap potensi cuaca ekstrem pada peralian musim dan selama musim hujan," pungkasnya.
Untuk informasi, rincian awal musim hujan tahun 2025/2026 di Jawa Timur dari total 74 ZOM antara lain September 8 ZOM (10,9%), Oktober sebanyak 49 ZOM (66,2%), November 14 ZOM (18,8%), Desember 1 ZOM (1,4%), serta Musim Hujan (MH) sepanjang 2025 sebanyak 2 ZOM (2,7%).
Sedangkan puncak musim hujan di wilayah Jawa Timur diprediksi akan terjadi pada Januari 2026 mendatang, dengan total 40 ZOM (54%).
(dpe/abq)