Dokter RSUD BDH Surabaya Dihajar Pasien Pakai Batu Sebanyak 5 Kali

Dokter RSUD BDH Surabaya Dihajar Pasien Pakai Batu Sebanyak 5 Kali

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 26 Agu 2025 20:40 WIB
Dokter RSUD BDH Surabaya dihajar pasien pakai batu
Dokter RSUD BDH Surabaya dihajar pasien pakai batu (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Seorang dokter konsultan bedah umum di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya menjadi korban penganiayaan brutal oleh pasien emak-emak. Usai menjalani operasi, dokter itu dihajar dengan batu hingga mengalami luka berat.

Insiden memilukan itu terjadi pada Jumat (25/4/2025), sekitar pukul 10.56 WIB. Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, pelaku adalah pasien bernama Norliyanti (48) warga Babat Jerawat. Usai menjalani operasi, Norliyanti merasa keluhannya diabaikan dr Faradina.

Plt Direktur RSUD BDH dr Arif Setiawan mengatakan, pelaku memukul dr Faradina menggunakan batu sebanyak lima kali. Yakni di bagian kepala dan punggung. Batu yang digunakan adalah batu gragal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku memukul bagian kepala sebanyak dua kali yang mengakibatkan luka robek yang harus dijahit dan tiga kali pada area punggung yang menyebabkan luka memar," kata dr Arif kepada detikJatim, Selasa (26/8/2025).

ADVERTISEMENT

Korban pun mengalami luka berat dan trauma akibat perlakuan tersebut. Apalagi dihajar dengan kuat, sehingga membuat luka robek pada kepala.

"Risiko menimbulkan cedera otak hingga fatal mengancam nyawa jika dilakukan beberapa kali," ujarnya.

Atas insiden tersebut, pada Minggu (27/4/2025) dr Faradina dan jajaran RSUD BDH melaporkan tindakan pelaku ke Polsek Benowo. Kini kasusnya tengah disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Kini, kondisi fisik dr Faradina sudah membaik, luka jahitan telah dirawat dengan baik. Kondisi tersebut juga menimbulkan trauma tersendiri oleh dr Faradina.

"Meskipun memiliki kemampuan bela diri dan merupakan relawan tenaga kesehatan ke Gaza 2x dengan ancaman hidup yang terus menerus pernah dialami, kasus pemukulan ini justru memberikan bekas yang berat dari orang yang pernah mendapatkan perlakuan yang keji justru dari pelaku yang pernah dirawatnya," jelasnya.

"Beliau tetap memegang teguh kewajiban sejak kejadian bahkan tidak mengambil cuti karena khawatir para pasien yang belum tertangani," tambahnya.

Kejadian penganiayaan terhadap tenaga kesehatan di RSUD BDH baru pertama kalinya terjadi.

"Tidak pernah terbayangkan sebelumnya ancaman keamaan datang dari ibu usia 48 tahun yang rutin kontrol ke RSUD BDH," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang dokter perempuan di RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya mengalami penganiayaan oleh pasiennya. Usai operasi, dokter tersebut dipukul menggunakan batu hingga menderita luka serius.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads