Khofifah-Emil Temui Sri Sultan di Yogyakarta, Ini yang Dibahas

Khofifah-Emil Temui Sri Sultan di Yogyakarta, Ini yang Dibahas

Faiq Azmi - detikJatim
Minggu, 27 Jul 2025 20:15 WIB
Gubernur Jatim dan Wagub Jatim, Khofifah-Emil menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono IX di Yogyakarta.
Gubernur Jatim dan Wagub Jatim, Khofifah-Emil menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono IX di Yogyakarta. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Pemprov Jatim terus menguatkan kolaborasi strategis antarprovinsi, terutama di bidang Promosi Pariwisata dan Pembangunan Daerah. Terbaru, Gubernur dan Wagub Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Pertemuan tersebut berlangsung di di Kraton Kilen, Yogyakarta. Khofifah dan Emil disambut Putri Kelima Ngarsa Dalem GKR Bendara bersama suami KPH Yudanegara, Kepala Dinas Pariwisata DIY Imam Pratanadi, dan Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi.

Pertemuan yang berlangsung tertutup ini diliputi suasana akrab dan kekeluargaan. Dua pemimpin di masing-masing provinsi ini memperkuat jalinan kerja sama antara dua provinsi yang memiliki akar budaya kuat serta semangat pembangunan yang inklusif, khususnya terkait promosi pariwisata terpadu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan itu Khofifah mengapresiasi penerimaan hangat Sri Sultan. Dia menyebut bahwa DIY dan Jawa Timur memiliki banyak kesamaan visi terutama dalam hal pelestarian warisan budaya, pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal, dan penguatan tata kelola pemerintahan berbasis nilai-nilai budaya.

"Saya merasa sangat terhormat bisa bersilaturahim langsung dengan Sri Sultan. Beliau adalah tokoh adat, tokoh budaya, sekaligus negarawan yang konsisten menjaga kearifan Budaya Jawa dalam bingkai kebangsaan," ujar Khofifah dalam keterangan tertulis diterima detikJatim, Minggu (27/7/2025).

ADVERTISEMENT

"Jawa Timur dan DIY memiliki banyak peluang untuk terus bersinergi dalam mengembangkan potensi budaya, pariwisata, pendidikan, dan ekonomi kreatif," katanya.

Pertemuan ini, kata Khofifah, juga menjadi ruang diskusi strategis mengenai tantangan pembangunan antarprovinsi di tengah dinamika sosial ekonomi saat ini. Khofifah pun menekankan pentingnya membangun ketahanan budaya sebagai fondasi menghadapi era digitalisasi dan globalisasi yang semakin masif.

Selain itu, Khofifah menyoroti pentingnya memperkuat jejaring antar daerah, termasuk melalui program-program konkret seperti pengembangan UMKM kreatif, kolaborasi event budaya, hingga integrasi promosi wisata lintas provinsi.

"Saya percaya bahwa kekuatan kolaborasi antardaerah akan menjadi kunci dalam membangun ketangguhan menghadapi masa depan, termasuk isu perubahan iklim, transformasi digital, dan peningkatan daya saing SDM. Dengan sinergi seperti ini, kita bisa saling menguatkan dan tumbuh bersama," tegasnya.

Dia juga berharap agar pertemuan ini dapat menjadi awal dari intensitas kerja sama yang lebih luas dan konkret antara Jawa Timur dan Yogyakarta, baik dalam skala pemerintahan maupun antar komunitas budaya dan ekonomi.

Sementara, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambut baik kunjungan Khofifah dan mengungkapkan pentingnya kolaborasi antardaerah. Menurutnya, ini bisa menciptakan harmoni pembangunan yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperhatikan keseimbangan sosial dan pelestarian nilai-nilai budaya.

"Kita perlu menyatukan langkah, bukan hanya untuk membangun wilayah masing-masing, tetapi juga dalam konteks Indonesia yang beragam ini. Pelestarian budaya tidak boleh ditinggalkan di tengah arus modernisasi. Justru dari budaya inilah karakter bangsa terjaga," pungkasnya.




(dpe/hil)


Hide Ads