Kisah Anak Durhaka Probolinggo Tega Aniaya hingga Buang Sang Ibu

Round Up

Kisah Anak Durhaka Probolinggo Tega Aniaya hingga Buang Sang Ibu

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Minggu, 27 Jul 2025 08:00 WIB
Anak durhaka aniaya dan buang ibunya
Anak durhaka aniaya dan buang ibu/Foto: Tangkapan layar
Probolinggo -

Tubuhnya renta, langkahnya lemah, rambutnya telah memutih. Tapi yang membuat hati paling ngilu adalah kenyataan bahwa luka paling dalam yang dialami Nortaji bukan berasal dari usia, melainkan dari anak kandungnya sendiri.

Sebuah video berdurasi 2 menit menggemparkan warga Kabupaten Probolinggo. Dalam rekaman tersebut, tampak seorang perempuan tua dianiaya oleh anak perempuannya.

Ia didorong hingga jatuh tanpa sehelai kain pun melekat di tubuhnya. Usai kejadian itu, sang ibu ditemukan tergeletak di pinggir jalan, hanya ditemani tongkat kayu penopang tubuhnya yang renta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan tua dalam video itu bernama Nortaji, warga Dusun Talang, RT 004 RW 003, Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Dan perempuan yang mendorong serta mengusirnya adalah Musrika, anak kandungnya sendiri.

ADVERTISEMENT

Kisah pilu ini baru viral sebulan setelah kejadian. Namun jejak luka dan penghinaan yang dialami Nortaji masih membekas. Ia kini tinggal di panti jompo Kota Malang setelah dijemput oleh petugas dan mendapat izin resmi dari pemerintah desa dan anaknya.

"Kejadiannya sudah sebulan yang lalu tapi baru viral sekarang dan posisinya si ibunya ini sudah dibawa petugas ke panti jompo setelah mendapat ijin dari pemerintah desa dan anaknya," kata Ahmad Nurhilman, warga setempat, Sabtu (26/7/2025).

Menurut Ahmad, video itu awalnya diviralkan oleh petugas panti jompo setelah mereka dihubungi oleh tetangga Nortaji. Mereka merasa iba karena Nortaji sudah tidak diinginkan lagi oleh anaknya sendiri.

"Yang memviralkan itu petugas dari panti jompo setelah dihubungi oleh salah satu tetangganya, setelah terjadi penganiayaan itu. Sehingga oleh petugas panti jompo langsung dijemput dan kepada petugas, anaknya juga bilang kalau sudah tidak mau merawat lagi," tambahnya.

Yang paling memilukan adalah pernyataan dari Musrika kepada petugas panti.

"Sama petugas panti jompo anakanya itu sempat diwawancarai dan terang-terangan bilang sudah tidak mau bertemu lagi, sekalipun ibunya sudah meninggal dunia. Hanya bisa ngelus dada lihatnya," ujar Ahmad lirih.

Kata Pemdes.....

Pemerintah Desa Jambangan pun membenarkan kejadian tersebut. Perangkat desa, Edy, mengonfirmasi bahwa pertengkaran dalam video itu memang nyata. Ia mengakui bahwa Nortaji memang punya kebiasaan tidur di sembarang tempat saat mengantuk. Namun pengusiran dan penganiayaan itu benar adanya.

"Cuma penemuan Ibu Nortaji tidur di pinggir jalan seperti yang ada dalam video itu perlu digarisbawahi, Ibu Nortaji ini kalau mengantuk bisa tidur dimanapun. Kebetulan sebelum ditemukan, yang bersangkutan ini mengantuk saat mencari sesuatu, lalu tidur di pinggir jalan," kata Edy, Sabtu (26/7/2025).

"Sedangkan kalau video penganiayaan sampai ada pengusiran itu memang benar. Tapi kejadiannya itu sekitar sebulan lalu memang ada pertengkaran antara ibu dan anaknya ini, sampai Ibu Nortaji didorong karena tidak mau pergi," tambahnya.

Pihak desa bahkan sudah beberapa kali melakukan mediasi dan melibatkan Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Namun semua upaya itu tak membuahkan hasil. Musrika tetap bersikeras menolak kehadiran ibunya.

"Hasilnya Ibu Musrika ini tetap mau memindahkan, mengusir Ibunya dari rumahnya. Entah nantinya mau tinggal dimana, Ibu Musrika ini sudah tidak peduli lagi kepada Ibu Nortaji," ujar Edy.

Diketahui, Musrika adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakaknya yang pertama tinggal di Besuk, sementara anak kedua merantau ke Bali. Nortaji sempat tinggal bersama anak sulungnya, namun memilih pulang karena rindu dengan rumahnya sendiri di Jambangan.

"Ibu Musrika ini anak bungsu dari 3 bersaudara, anak pertama itu tinggal di Kecamatan Besuk juga, anak kedua ini merantau ke Bali. Sebelum diusir oleh anaknya, Ibu Nortaji ini sempat ikut anak sulungnya, tapi pulang ke Jambangan karena rindu rumahnya," pungkas Edy.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Heboh Siswi SMP di Lubuklinggau Dianiaya Teman, Polisi Selidiki"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/hil)


Hide Ads