Viral Anak Aniaya dan Buang Ibu Kandung di Probolinggo

Viral Anak Aniaya dan Buang Ibu Kandung di Probolinggo

M Rofiq - detikJatim
Sabtu, 26 Jul 2025 11:00 WIB
Anak durhaka aniaya dan buang ibunya
Anak durhaka aniaya dan buang ibunya/Foto: Tangkapan layar
Probolinggo -

Warga Kabupaten Probolinggo digemparkan oleh beredarnya sebuah video viral yang memperlihatkan aksi tak terpuji seorang anak terhadap ibu kandungnya sendiri.

Dalam video berdurasi dua menit tersebut, tampak seorang perempuan lanjut usia dianiaya dan ditelantarkan oleh anak perempuannya hingga akhirnya ditemukan tidur terlentang di pinggir jalan dengan hanya ditemani tongkatnya.

Video itu juga menunjukkan momen ketika sang anak mendorong ibunya yang sudah beruban hingga jatuh, dalam kondisi tanpa busana. Beruntung, kejadian tersebut sempat dilerai dan dihentikan oleh warga sekitar yang menyaksikan insiden itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan, perempuan lansia dalam video tersebut diketahui bernama Nortaji, warga Dusun Talang, RT 004 RW 003, Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo. Ia diketahui dihardik dan diperlakukan kasar oleh anak kandungnya sendiri, Musrika.

ADVERTISEMENT

Tak hanya menganiaya dan mengusir, Musrika juga menyatakan tidak ingin lagi merawat ibunya. Bahkan, ia menolak untuk bertemu atau mendengar kabar tentang ibunya, termasuk jika sang ibu meninggal dunia.

"Kejadiannya sudah sebulan yang lalu tapi baru viral sekarang dan posisinya si ibunya ini sudah dibawa petugas ke panti jompo setelah mendapat ijin dari pemerintah desa dan anaknya," kata Ahmad Nurhilman, warga setempat, Sabtu (26/7/2025).

"Yang memviralkan itu petugas dari panti jompo setelah dihubungi oleh salah satu tetangganya, setelah terjadi penganiayaan itu. Sehingga oleh petugas panti jompo langsung dijemput dan kepada petugas, anaknya juga bilang kalau sudah tidak mau merawat lagi," tambahnya.

Menurut Ahmad, pemberian izin dari pihak desa diberikan karena anaknya secara terang-terangan sudah tidak ingin lagi bertanggung jawab atas perawatan ibunya. Atas dasar itu, petugas dari panti jompo Kota Malang akhirnya menjemput Nortaji.

"Sama petugas panti jompo anaknya itu sempat diwawancarai dan terang-terangan bilang sudah tidak mau bertemu lagi, sekalipun ibunya sudah meninggal dunia. Hanya bisa ngelus dada lihatnya," ujar Ahmad.




(irb/hil)


Hide Ads