Doa Sore Hari yang Dibaca Rasulullah, Yuk Amalkan

Irma Budiarti - detikJatim
Sabtu, 28 Jun 2025 16:30 WIB
ILUSTRASI DOA. Foto: Getty Images/Rani Nurlaela Desandi
Surabaya -

Berdoa di waktu sore menjadi salah satu amalan yang dicontohkan Rasulullah SAW untuk menjaga hati tetap tenang dan mendekatkan diri kepada Allah. Sore hari adalah momen transisi antara siang dan malam, waktu yang penuh keberkahan jika dimanfaatkan dengan zikir dan doa yang tulus.

Dalam beberapa hadis, Nabi Muhammad SAW kerap memanjatkan doa-doa khusus di waktu sore untuk memohon perlindungan, keselamatan, dan ampunan. Salah satu doa sore yang diajarkan Rasulullah adalah bentuk permohonan agar terhindar dari kejahatan malam, dilindungi dari keburukan diri sendiri, dan tetap istikamah dalam keimanan.

Doa ini tidak hanya menjadi pelindung batin, tetapi juga menjadi pengingat bahwa setiap detik dalam hidup seharusnya dipenuhi dengan kesadaran akan kehadiran Allah SWT. Yuk, amalkan doa sore hari yang dibaca Rasulullah dan rasakan ketenangan yang mengalir dalam hati.

Doa Sore Hari dari Rasulullah SAW

Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk senantiasa berdoa di berbagai waktu, termasuk saat sore hari menjelang malam. Waktu sore bukan hanya menjadi pergantian antara siang dan malam, tetapi momen yang penuh keberkahan jika diisi dengan zikir dan doa.

Doa Pertama

Di antara doa-doa yang dianjurkan, terdapat satu lafal yang diriwayatkan sahabat Abu Hurairah RA. Doa ini menjadi amalan yang dibaca Rasulullah SAW ketika sore hari. Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 63, mencantumkan doa tersebut sebagaimana disampaikan Abu Hurairah RA.

Doa ini mencerminkan permohonan seorang hamba kepada Allah SWT untuk dilindungi dari keburukan malam, dijauhkan dari marabahaya, serta diberikan kebaikan dunia dan akhirat. Bacaan ini sangat dianjurkan untuk diamalkan oleh setiap muslim sebagai bentuk keteladanan kepada sunnah Nabi Muhammad SAW.

اَللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

Arab Latin: Allāhumma bika amsainā, wa bika nahyā, wa bika namūtu, wa ilaikan nusyūr.

Artinya: Ya Allah, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali. (HR Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya).

Doa Kedua

Selain riwayat dari Abu Hurairah RA, doa sore juga disampaikan oleh sahabat Tsauban RA dan diriwayatkan Imam At-Tirmidzi. Dalam riwayat ini, Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa yang mencerminkan keteguhan hati seorang muslim dalam mengimani Allah, Islam, dan kenabian Muhammad SAW.

Doa ini dibaca di waktu pagi dan sore sebagai bentuk pembaruan komitmen keimanan setiap hari. Dengan membaca doa ini, seorang muslim menegaskan kerelaannya terhadap ajaran Islam dan kepemimpinan Rasulullah SAW, serta menanamkan ketenangan batin di setiap pergantian hari.

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وِبِالإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا

Arab Latin: Radhītu billāhi rabbā, wa bil islāmi dīnā, wa bi Muhammadin shallallāhu 'alaihi wa sallama nabiyyan wa rasūlā.

Artinya: Aku rela Allah sebagai tuhan, Islam sebagai agama, dan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul. (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Al-Hakim).

Doa Pagi

Selain doa singkat yang penuh makna itu, Imam an-Nawawi juga mencantumkan doa pagi yang lebih panjang dalam Al-Adzkar, yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Mas'ud RA dan tercantum dalam Shahih Muslim.

Doa ini menunjukkan keistikamahan Rasulullah SAW dalam memulai hari dengan berserah diri kepada Allah SWT dan memohon perlindungan dari segala bentuk keburukan yang bisa mengganggu iman dan amal.

Doa ini sarat makna spiritual dan menjadi pengingat agar seorang muslim memulai harinya dengan kesadaran penuh akan tanggung jawab kepada Tuhannya. Melalui bacaan ini, Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya memohon penjagaan, petunjuk, dan keberkahan sejak pagi hari-waktu yang penuh potensi dan harapan. Berikut lafalnya.

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى المُلْكُ للهِ، وَالحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسْلِ وَسُوْءِ الكِبَرِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي القَبْرِ

Arab Latin: Amsainā wa amsal mulku lillāhi wal hamdu lillāhi, lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alā kulli syai'in qadīr. Rabbi, as'aluka khaira mā fī hādzihil lailata wa khaira mā ba'dahā, wa a'ūdzu bika min syarri mā fī hādzihil lailata wa khaira mā ba'dahā. Rabbi, a'ūdzu bika minal kasli wa sū'il kibari. A'ūdzu bika min 'adzābin fin nāri wa 'adzābin dil qabri.

Artinya: Kami dan kuasa Allah bersore hari. Segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kuasa dan puji. Dia kuasa atas segala sesuatu. Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan malam sesudahnya. Aku memohon perlindungan-Mu kejahatan malam ini dan malam sesudahnya. Tuhanku, aku memohon perlindungan-Mu dari kemalasan dan kedaifan masa tua. Aku memohon perlindungan-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur.

وروينا في كتاب الترمذي، عن ثوبان رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من قال حين يمسي رضيت بالله ربا، وبالإسلام دينا، وبمحمد صلى الله عليه وسلم نبيا، كان حقا على الله تعالى أن يرضيه

Artinya: Diriwayatkan kepada kami di kitab At-Turmudzi dari Tauban RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Siapa saja yang membaca di sore hari: Radhītu billāhi rabbā, wa bil islāmi dīnā, wa bi Muhammadin shallallāhu 'alaihi wa sallama nabiyyan, niscaya Allah meridhainya. (Lihat: Imam an-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 65).

Imam an-Nawawi menganjurkan agar lafal "nabiyyan" dan "rasūlan" digabungkan dalam bacaan doa tersebut, karena mengandung keutamaan yang lebih sempurna. Namun, jika seseorang hanya membacanya sampai lafal "nabiyyan" saja, maka ia tetap dianggap telah mengamalkan sunah Rasulullah SAW.



Simak Video "Video Nenek di Probolinggo Dilempar Bondet gegara Dituduh Punya Ilmu Santet"

(hil/irb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork