Berdoa di waktu sore menjadi salah satu amalan yang dicontohkan Rasulullah SAW untuk menjaga hati tetap tenang dan mendekatkan diri kepada Allah. Sore hari adalah momen transisi antara siang dan malam, waktu yang penuh keberkahan jika dimanfaatkan dengan zikir dan doa yang tulus.
Dalam beberapa hadis, Nabi Muhammad SAW kerap memanjatkan doa-doa khusus di waktu sore untuk memohon perlindungan, keselamatan, dan ampunan. Salah satu doa sore yang diajarkan Rasulullah adalah bentuk permohonan agar terhindar dari kejahatan malam, dilindungi dari keburukan diri sendiri, dan tetap istikamah dalam keimanan.
Doa ini tidak hanya menjadi pelindung batin, tetapi juga menjadi pengingat bahwa setiap detik dalam hidup seharusnya dipenuhi dengan kesadaran akan kehadiran Allah SWT. Yuk, amalkan doa sore hari yang dibaca Rasulullah dan rasakan ketenangan yang mengalir dalam hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doa Sore Hari dari Rasulullah SAW
Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk senantiasa berdoa di berbagai waktu, termasuk saat sore hari menjelang malam. Waktu sore bukan hanya menjadi pergantian antara siang dan malam, tetapi momen yang penuh keberkahan jika diisi dengan zikir dan doa.
Doa Pertama
Di antara doa-doa yang dianjurkan, terdapat satu lafal yang diriwayatkan sahabat Abu Hurairah RA. Doa ini menjadi amalan yang dibaca Rasulullah SAW ketika sore hari. Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 63, mencantumkan doa tersebut sebagaimana disampaikan Abu Hurairah RA.
Doa ini mencerminkan permohonan seorang hamba kepada Allah SWT untuk dilindungi dari keburukan malam, dijauhkan dari marabahaya, serta diberikan kebaikan dunia dan akhirat. Bacaan ini sangat dianjurkan untuk diamalkan oleh setiap muslim sebagai bentuk keteladanan kepada sunnah Nabi Muhammad SAW.
ุงูููููููู ูู ุจููู ุฃูู ูุณูููููุงุ ููุจููู ููุญูููุงุ ููุจููู ููู ูููุชูุ ููุฅููููููู ุงููููุดูููุฑู
Arab Latin: Allฤhumma bika amsainฤ, wa bika nahyฤ, wa bika namลซtu, wa ilaikan nusyลซr.
Artinya: Ya Allah, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali. (HR Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya).
Doa Kedua
Selain riwayat dari Abu Hurairah RA, doa sore juga disampaikan oleh sahabat Tsauban RA dan diriwayatkan Imam At-Tirmidzi. Dalam riwayat ini, Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa yang mencerminkan keteguhan hati seorang muslim dalam mengimani Allah, Islam, dan kenabian Muhammad SAW.
Doa ini dibaca di waktu pagi dan sore sebagai bentuk pembaruan komitmen keimanan setiap hari. Dengan membaca doa ini, seorang muslim menegaskan kerelaannya terhadap ajaran Islam dan kepemimpinan Rasulullah SAW, serta menanamkan ketenangan batin di setiap pergantian hari.
ุฑูุถูููุชู ุจูุงูููู ุฑูุจููุงุ ููุจูุงูุฅูุณูููุงู ู ุฏูููููุงุ ููุจูู ูุญูู ููุฏู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุจููููุง ููุฑูุณูููููุง
Arab Latin: Radhฤซtu billฤhi rabbฤ, wa bil islฤmi dฤซnฤ, wa bi Muhammadin shallallฤhu 'alaihi wa sallama nabiyyan wa rasลซlฤ.
Artinya: Aku rela Allah sebagai tuhan, Islam sebagai agama, dan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul. (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Al-Hakim).
Doa Pagi
Selain doa singkat yang penuh makna itu, Imam an-Nawawi juga mencantumkan doa pagi yang lebih panjang dalam Al-Adzkar, yang diriwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Mas'ud RA dan tercantum dalam Shahih Muslim.
Doa ini menunjukkan keistikamahan Rasulullah SAW dalam memulai hari dengan berserah diri kepada Allah SWT dan memohon perlindungan dari segala bentuk keburukan yang bisa mengganggu iman dan amal.
Doa ini sarat makna spiritual dan menjadi pengingat agar seorang muslim memulai harinya dengan kesadaran penuh akan tanggung jawab kepada Tuhannya. Melalui bacaan ini, Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya memohon penjagaan, petunjuk, dan keberkahan sejak pagi hari-waktu yang penuh potensi dan harapan. Berikut lafalnya.
ุฃูู ูุณูููููุง ููุฃูู ูุณูู ุงูู ููููู ููููุ ููุงูุญูู ูุฏู ููููุ ููุง ุฅููููู ุฅููููุง ุงูููู ููุญูุฏููู ููุง ุดูุฑููููู ูููู ูููู ุงูู ููููู ูููููู ุงูุญูู ูุฏู ูููููู ุนูููู ููููู ุดูููุกู ููุฏูููุฑูุ ุฑูุจูู ุฃูุณูุฃููููู ุฎูููุฑู ู ูุง ููู ููุฐููู ุงููููููููุฉู ููุฎูููุฑู ู ูุง ุจูุนูุฏูููุง ููุฃูุนูููุฐู ุจููู ู ููู ุดูุฑูู ู ูุง ููู ููุฐููู ุงูููููููุฉู ููุดูุฑูู ู ูุง ุจูุนูุฏูููุงุ ุฑูุจูู ุฃูุนููุฐู ุจููู ู ููู ุงูููุณููู ููุณูููุกู ุงูููุจูุฑูุ ุฃูุนููุฐู ุจููู ู ููู ุนูุฐูุงุจู ููู ุงููููุงุฑู ููุนูุฐูุงุจู ููู ุงูููุจูุฑู
Arab Latin: Amsainฤ wa amsal mulku lillฤhi wal hamdu lillฤhi, lฤ ilฤha illallฤhu wahdahลซ lฤ syarฤซka lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alฤ kulli syai'in qadฤซr. Rabbi, as'aluka khaira mฤ fฤซ hฤdzihil lailata wa khaira mฤ ba'dahฤ, wa a'ลซdzu bika min syarri mฤ fฤซ hฤdzihil lailata wa khaira mฤ ba'dahฤ. Rabbi, a'ลซdzu bika minal kasli wa sลซ'il kibari. A'ลซdzu bika min 'adzฤbin fin nฤri wa 'adzฤbin dil qabri.
Artinya: Kami dan kuasa Allah bersore hari. Segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kuasa dan puji. Dia kuasa atas segala sesuatu. Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan malam sesudahnya. Aku memohon perlindungan-Mu kejahatan malam ini dan malam sesudahnya. Tuhanku, aku memohon perlindungan-Mu dari kemalasan dan kedaifan masa tua. Aku memohon perlindungan-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur.
ูุฑูููุง ูู ูุชุงุจ ุงูุชุฑู ุฐูุ ุนู ุซูุจุงู ุฑุถู ุงููู ุนูู ูุงู ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ู ู ูุงู ุญูู ูู ุณู ุฑุถูุช ุจุงููู ุฑุจุงุ ูุจุงูุฅุณูุงู ุฏููุงุ ูุจู ุญู ุฏ ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุจูุงุ ูุงู ุญูุง ุนูู ุงููู ุชุนุงูู ุฃู ูุฑุถูู
Artinya: Diriwayatkan kepada kami di kitab At-Turmudzi dari Tauban RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Siapa saja yang membaca di sore hari: Radhฤซtu billฤhi rabbฤ, wa bil islฤmi dฤซnฤ, wa bi Muhammadin shallallฤhu 'alaihi wa sallama nabiyyan, niscaya Allah meridhainya. (Lihat: Imam an-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 65).
Imam an-Nawawi menganjurkan agar lafal "nabiyyan" dan "rasลซlan" digabungkan dalam bacaan doa tersebut, karena mengandung keutamaan yang lebih sempurna. Namun, jika seseorang hanya membacanya sampai lafal "nabiyyan" saja, maka ia tetap dianggap telah mengamalkan sunah Rasulullah SAW.
(hil/irb)