- Berapa Lama Daging Bisa Disimpan di Freezer? 1. Daging Sapi 2. Daging Ayam 3. Daging Kambing dan Domba 4. Daging Olahan (Sosis, Bakso, Nugget)
- Apakah Daging di Freezer Bisa Kedaluwarsa?
- Bolehkah Daging Beku Dicairkan dan Dibekukan Kembali?
- Tips Menyimpan Daging Agar Tahan Lama 1. Bungkus Rapat-Rapat 2. Berikan Label Tanggal 3. Potong Sesuai Porsi 4. Jangan Sering Buka-Tutup Freezer
Berapa lama daging bisa disimpan di freezer tanpa kehilangan kualitas dan tetap aman dikonsumsi? Pertanyaan ini penting diketahui, terutama bagi yang suka menyetok bahan makanan. Menyimpan daging dalam freezer memang bisa memperpanjang masa simpannya, tetapi ada batas waktu tertentu agar tetap segar dan bebas dari risiko kesehatan.
Simak batas waktu aman penyimpanan berbagai jenis daging di freezer, mulai dari daging sapi, ayam, kambing, hingga olahan seperti sosis dan nugget. Tak hanya itu, tips menyimpan daging agar tahan lebih lama juga akan diulas agar stok daging di rumah tetap aman dikonsumsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tips Menyimpan Protein agar Awet di Kulkas |
Berapa Lama Daging Bisa Disimpan di Freezer?
Menyimpan daging di dalam freezer adalah cara paling umum untuk menjaga kesegarannya dalam waktu lama. Namun, banyak orang masih bertanya-tanya, berapa lama daging bisa bertahan di dalam freezer tanpa kehilangan kualitas dan keamanan konsumsinya?
Mengetahui batas waktu penyimpanan yang aman sangat penting agar daging tetap layak konsumsi dan terhindar dari risiko keracunan makanan. Yuk, simak batas waktu penyimpanan berbagai jenis daging di dalam freezer, dirangkum dari USDA (United States Department of Agriculture) dan berbagai ahli gizi.
1. Daging Sapi
Untuk daging sapi, ketahanan di dalam freezer sangat bergantung pada bentuk dan jenis potongannya. Jika menyimpan potongan utuh seperti steak, has dalam, atau iga, daging tersebut bisa bertahan cukup lama.
Batas waktu simpannya antara 6 hingga 12 bulan dalam suhu beku yang stabil. Potongan utuh cenderung memiliki serat dan struktur lemak yang lebih kokoh, sehingga tidak mudah rusak meski disimpan lama.
Namun, berbeda dengan daging sapi giling (ground beef). Karena sudah dalam bentuk cincang dan lebih terbuka permukaannya, daging jenis ini hanya bisa bertahan aman selama 3 hingga 4 bulan di dalam freezer. Setelah melewati waktu tersebut, kualitas rasa dan teksturnya mulai menurun drastis.
2. Daging Ayam
Ayam utuh, baik yang sudah dibersihkan atau masih lengkap dengan tulang, merupakan salah satu jenis daging yang paling awet saat dibekukan. Dalam freezer dengan suhu -18Β°C, ayam utuh bisa bertahan hingga 1 tahun tanpa kehilangan nilai gizinya secara signifikan.
Sementara itu, potongan ayam seperti dada, paha, atau sayap, memiliki daya simpan yang sedikit lebih pendek, yaitu sekitar 9 bulan. Meskipun masih cukup lama, potongan kecil lebih mudah mengalami freezer burn jika tidak dibungkus rapat.
Sedangkan untuk ayam giling, karena teksturnya lebih terbuka dan mudah terkontaminasi udara, daya simpannya jauh lebih singkat, yaitu hanya 3 hingga 4 bulan. Setelah itu, daging akan mulai kehilangan cita rasa dan tekstur aslinya.
3. Daging Kambing dan Domba
Jenis daging merah lainnya seperti kambing dan domba juga memiliki daya simpan yang cukup baik di dalam freezer. Untuk potongan utuh seperti iga, paha, atau bagian daging tanpa tulang, bisa disimpan selama 6 hingga 9 bulan dengan kualitas yang masih terjaga.
Namun seperti pada daging sapi dan ayam, daging kambing atau domba yang sudah digiling tidak bisa bertahan selama itu. Daging giling sebaiknya dikonsumsi dalam waktu maksimal 3 hingga 4 bulan sejak dibekukan agar tidak mengalami penurunan mutu yang signifikan.
4. Daging Olahan (Sosis, Bakso, Nugget)
Untuk produk daging olahan seperti sosis, bakso, dan nugget, batas waktu penyimpanannya lebih singkat dibanding daging segar. Umumnya, produk-produk ini bisa disimpan selama 1 hingga 2 bulan di dalam freezer.
Namun, daya tahan daging olahan sangat tergantung pada jenis produk dan bahan pengawet yang digunakan. Produk yang mengandung banyak garam atau nitrat biasanya bisa bertahan lebih lama. Meskipun begitu, penting untuk selalu memeriksa tanggal kedaluwarsa dan kondisi kemasannya sebelum konsumsi.
Apakah Daging di Freezer Bisa Kedaluwarsa?
Secara teknis, daging beku tidak "basi" seperti makanan yang dibiarkan di suhu ruang. Bakteri pembusuk dan patogen berbahaya tidak aktif di suhu beku. Namun, kualitas daging bisa menurun setelah melewati batas penyimpanan ideal. Ciri-ciri daging yang terlalu lama dibekukan sebagai berikut.
- Tekstur menjadi kering dan keras (freezer burn)
- Warna pucat atau keabu-abuan
- Rasa hambar bahkan sedikit tengik saat dimasak
Bolehkah Daging Beku Dicairkan dan Dibekukan Kembali?
Pertanyaan ini sering muncul, dan jawabannya adalah sebaiknya tidak. Daging yang sudah dicairkan, apalagi di suhu ruang, tidak disarankan untuk dibekukan ulang karena proses ini bisa memperbesar risiko pertumbuhan bakteri dan mengubah tekstur daging menjadi lebih lembek serta berair.
Namun, ada pengecualian. Daging masih bisa dibekukan ulang jika dicairkan di dalam kulkas, bukan di suhu ruang, dan belum melewati 1-2 hari setelah dicairkan. Dalam kondisi ini, suhu tetap berada di bawah ambang pertumbuhan bakteri berbahaya sehingga relatif lebih aman.
Tetap saja, pembekuan ulang dapat menurunkan kualitas rasa dan tekstur. Maka dari itu, menyimpan daging dalam ukuran porsi kecil sejak awal adalah langkah paling bijak untuk menghindari hal ini.
Tips Menyimpan Daging Agar Tahan Lama
Agar daging tetap segar, awet, dan aman dikonsumsi meski disimpan dalam waktu lama, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan saat menyimpannya di dalam freezer. Berikut tips menyimpan daging agar tahan lama.
1. Bungkus Rapat-Rapat
Pastikan daging dibungkus dengan rapat untuk mencegah kontak langsung dengan udara. Bisa menggunakan plastik vakum atau kantong khusus freezer yang lebih tebal dan kedap udara. Tujuannya mencegah freezer burn, kondisi di mana permukaan daging mengering karena udara dingin, yang bisa mengubah rasa dan tekstur daging menjadi tidak enak.
2. Berikan Label Tanggal
Selalu tulis tanggal saat daging dibekukan di kemasannya. Ini membantu memantau berapa lama daging sudah disimpan, sehingga tidak tertukar dengan stok lama yang mungkin kualitasnya sudah menurun. Label ini juga mempermudah sistem rotasi stok bahan makanan di rumah.
3. Potong Sesuai Porsi
Sebelum dibekukan, sebaiknya potong daging sesuai porsi konsumsi sekali masak. Cara ini akan menghindarkan kamu dari keharusan mencairkan satu blok besar daging hanya untuk mengambil sebagian. Selain lebih praktis, ini juga mencegah pembekuan ulang yang bisa menurunkan kualitas daging.
4. Jangan Sering Buka-Tutup Freezer
Kebiasaan membuka dan menutup freezer terlalu sering bisa menyebabkan suhu di dalam naik turun secara drastis. Fluktuasi suhu ini bisa merusak struktur daging dan mempercepat penurunan kualitas, bahkan jika daging masih dalam kondisi beku. Sebaiknya ambil dan tutup freezer dengan cepat agar suhu tetap stabil.
Menyimpan daging di freezer memang praktis, tapi tetap harus memperhatikan batas waktu simpannya. Daging sapi, ayam, hingga olahan punya durasi simpan berbeda-beda. Selalu utamakan kebersihan, suhu beku yang stabil, dan label tanggal agar kamu tidak salah konsumsi.
(hil/irb)