Meskipun dunia telah melewati masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19, virus corona belum sepenuhnya hilang. Justru pada tahun 2025, muncul varian baru yang dikenal sebagai Covid Nimbus atau NB.1.8.1.
Varian ini mulai menyebar dengan cepat di berbagai negara dan menjadi perhatian serius Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu varian Nimbus, bagaimana penyebarannya, serta gejala dan langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
Apa Itu Varian Nimbus NB.1.8.1?
Varian Covid-19 NB.1.8.1 atau yang dijuluki Nimbus merupakan subvarian dari Omicron, varian yang sebelumnya sudah menyebar luas sejak 2021. Varian ini pertama kali teridentifikasi pada 22 Januari 2025, dan mulai masuk dalam pemantauan WHO sejak 23 Mei 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun belum diklasifikasikan sebagai varian yang sangat mengkhawatirkan, varian Nimbus masuk dalam kategori Variant Under Monitoring (VUM) karena menunjukkan tingkat penularan yang meningkat secara signifikan.
Varian ini diketahui memiliki mutasi pada protein lonjakan (spike protein), yang meningkatkan kapasitas penularan serta kemungkinan menghindari antibodi dari infeksi sebelumnya atau vaksinasi.
Penyebaran Varian NB.1.8.1 di Dunia
Varian baru COVID 2025 kembali menjadi sorotan global. Dikenal sebagai Nimbus (NB.1.8.1), varian ini mulai menggantikan dominasi varian sebelumnya dan memicu peningkatan kasus COVID-19 di berbagai negara, termasuk Asia, Eropa, dan Amerika.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menetapkan NB.1.8.1 atau varian COVID Nimbus sebagai Variant Under Monitoring (VUM) karena laju penyebarannya yang signifikan.
Per 18 Mei 2025, tercatat 518 sekuens varian Nimbus NB.1.8.1 telah dilaporkan ke database GISAID oleh 22 negara. Varian ini menyumbang 10,7 persen dari data global pada pekan epidemiologi ke-17 (21-27 April 2025), meningkat tajam dari 2,5 persen hanya empat minggu sebelumnya.
Hingga pertengahan Mei 2025, varian Nimbus telah terdeteksi di lebih dari 22 negara, termasuk Inggris, Tiongkok, Amerika Serikat, serta beberapa negara di Asia Tenggara. Lonjakan kasus dan peningkatan rawat inap mulai terlihat di negara-negara dengan proporsi tinggi varian NB.1.8.1.
WHO menyatakan bahwa meskipun risiko kesehatan publik secara global masih rendah, peningkatan penyebaran tetap menjadi perhatian karena berpotensi membebani sistem kesehatan jika tidak segera diantisipasi.
Gejala Varian Covid Nimbus NB.1.8.1
Gejala varian Nimbus secara umum mirip dengan varian Omicron sebelumnya. Namun, ada beberapa keluhan khas yang lebih menonjol pada varian ini, terutama pada bagian tenggorokan dan saluran pencernaan. Berikut gejala-gejala yang perlu diwaspadai.
- Sakit tenggorokan parah, sering digambarkan seperti teriris pisau cukur
- Batuk ringan atau kering
- Demam sedang hingga tinggi
- Kelelahan ekstrem
- Nyeri otot atau tubuh
- Hidung tersumbat atau pilek
- Sakit kepala hebat atau pusing
- Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare
Jika mengalami salah satu atau beberapa dari gejala di atas, terutama setelah melakukan kontak dengan orang sakit atau berada di area publik, sebaiknya segera melakukan tes Covid-19 untuk memastikan kondisi kesehatan.
Varian Nimbus Perlu Diwaspadai
Meski belum dikategorikan sebagai varian yang mengkhawatirkan, ada beberapa alasan mengapa varian NB.1.8.1 patut diwaspadai. Berikut penjelasannya.
- Penyebaran cepat: Dalam waktu singkat, varian ini telah menyebar ke berbagai negara.
- Mutasi spike protein: Mutasi ini memungkinkan virus menular lebih efisien dan menghindari respons imun.
- Gejala tambahan: Selain gejala klasik Covid, varian ini juga menimbulkan keluhan pencernaan yang membuatnya berbeda dari varian sebelumnya.
Langkah Pencegahan Penularan Varian NB.1.8.1
Pencegahan tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi penyebaran varian baru Covid-19. Berikut beberapa langkah penting yang dapat dilakukan.
- Tetap menggunakan masker saat berada di tempat umum, terutama yang ramai dan tertutup.
- Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol.
- Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dengan orang lain, terutama jika mereka menunjukkan gejala batuk atau demam.
- Melengkapi vaksinasi dan mendapatkan booster terbaru yang disarankan oleh otoritas kesehatan setempat.
- Hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit atau menunjukkan gejala infeksi pernapasan.
- Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola makan sehat, tidur cukup, dan rutin berolahraga.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terinfeksi?
Jika terkonfirmasi positif varian Covid-19, termasuk NB.1.8.1, berikut langkah yang dapat dilakukan.
- Isolasi mandiri minimal 5-7 hari sesuai anjuran tenaga medis.
- Pantau gejala dan segera hubungi fasilitas kesehatan jika gejala memburuk.
- Hindari kontak dengan orang lain, terutama anak-anak, lansia, dan orang dengan komorbid.
- Konsumsi obat sesuai petunjuk dokter dan cukup istirahat.
Demikian detikers varian covid terbaru yang harus diwaspadai. Semoga bermanfaat.
(ihc/irb)