8 Tips Mengolah Daging Kurban agar Aman Dikonsumsi

8 Tips Mengolah Daging Kurban agar Aman Dikonsumsi

Irma Budiarti - detikJatim
Senin, 09 Jun 2025 18:30 WIB
Ilustrasi daging di kulkas
ILUSTRASI MENGOLAH DAGING KURBAN. Foto: Getty Images/Qwart
Surabaya -

Idul Adha bukan hanya tentang ibadah kurban, tetapi juga momen berbagi dan silaturahmi. Setiap tahunnya, jutaan muslim di Indonesia menerima dan mengolah daging kurban untuk dikonsumsi bersama keluarga. Namun, tidak semua orang tahu bahwa daging kurban harus diolah dengan benar agar tetap aman dan sehat.

Pengolahan yang tidak higienis atau salah teknik bisa memicu pertumbuhan bakteri berbahaya, menimbulkan penyakit, hingga merusak kualitas gizi dari daging itu sendiri. Untuk itu, penting memahami cara mengelola daging kurban secara tepat, dari penerimaan hingga penyajian.

Tips Mengolah Daging Kurban

Mengolah daging kurban agar empuk, tidak amis, dan lezat disantap bersama keluarga, membutuhkan trik tersendiri. Simak tips mengolah daging kurban berikut ini agar hasil masakan semakin menggugah selera, dirangkum dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Segera Simpan Daging di Tempat yang Bersih dan Dingin

Begitu menerima daging kurban, jangan biarkan terlalu lama di suhu ruang. Daging segar sangat rentan terhadap kontaminasi mikroba jika tidak segera disimpan. Menurut pedoman dari Kementerian Kesehatan RI, daging sebaiknya langsung disimpan dalam suhu rendah, idealnya di bawah 4°C untuk kulkas atau -18°C untuk freezer.

Jika ingin dikonsumsi dalam 1-2 hari, simpan daging di kulkas. Tapi bila disimpan lebih lama, pastikan dibekukan dalam freezer agar kualitasnya tetap terjaga. Gunakan wadah tertutup atau kantong plastik food grade untuk menghindari kontaminasi dan bau tak sedap menyebar ke bahan makanan lain.

ADVERTISEMENT

2. Jangan Langsung Dicuci, Kecuali Saat Akan Dimasak

Salah satu kesalahan umum saat menerima daging kurban adalah langsung mencucinya, lalu disimpan. Padahal, mencuci daging sebelum disimpan justru bisa mempercepat pembusukan karena kelembapan tinggi mempercepat pertumbuhan bakteri. Selain itu, air cucian bisa menyebarkan kuman ke permukaan dapur jika tidak hati-hati.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), daging cukup dibersihkan saat akan dimasak saja. Gunakan air mengalir untuk mencucinya, dan hindari merendam dalam air karena bisa menghilangkan sebagian nutrisi.

3. Gunakan Alat dan Permukaan yang Bersih

Kebersihan adalah kunci utama dalam pengolahan daging. Pastikan Anda menggunakan pisau dan talenan yang khusus untuk daging mentah. Jangan gunakan talenan yang sama untuk bahan makanan lain seperti sayur atau buah tanpa dicuci bersih terlebih dahulu.

Kontaminasi silang adalah risiko besar yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan (foodborne disease). Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh daging, serta bersihkan peralatan dapur dengan sabun setelah digunakan.

4. Potong Daging Sesuai Kebutuhan, Lalu Bagi Menjadi Porsi Kecil

Daging kurban sebaiknya dipotong sesuai jenis dan kebutuhan, lalu dibagi menjadi porsi kecil sebelum dibekukan. Hal ini akan memudahkan Anda saat akan memasaknya, tanpa perlu mencairkan seluruh bagian daging yang besar.

Mencairkan dan membekukan ulang daging berulang kali bisa merusak struktur serat daging dan menurunkan kandungan gizinya. Oleh karena itu, penting untuk menyimpannya dalam ukuran porsi sekali masak.

5. Masak Daging Hingga Matang Sempurna

Memasak daging hingga benar-benar matang adalah syarat utama agar aman dikonsumsi. Suhu internal daging harus mencapai minimal 75°C untuk memastikan semua bakteri dan parasit terbunuh. Jangan mengandalkan warna atau tekstur luar saja, karena bagian dalam bisa saja masih mentah.

Cara memasak daging kurban bisa bervariasi-direbus, dibakar, digoreng, atau dibuat sup. Namun hindari memasak dengan cara yang berlebihan, seperti digoreng terlalu kering, karena dapat merusak kandungan protein dan zat besi di dalamnya.

6. Hindari Konsumsi Daging Mentah atau Setengah Matang

Beberapa orang mungkin tergoda mencoba daging setengah matang karena dianggap lebih juicy atau empuk. Namun, daging kurban yang tidak dimasak sempurna berisiko tinggi mengandung bakteri seperti E. coli, Salmonella, atau bahkan parasit Toxoplasma.

Bagi anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh rendah, konsumsi daging mentah sangat tidak dianjurkan. Selalu pastikan daging matang merata sebelum disajikan.

7. Simpan Sisa Daging Masak dengan Benar

Jika masakan daging tidak habis dalam sekali makan, segera simpan dalam wadah tertutup dan letakkan di kulkas. Jangan biarkan masakan berada di suhu ruang lebih dari dua jam. Pemanasan ulang sebaiknya dilakukan hanya sekali, dan pastikan kembali suhu masakan mencapai panas menyeluruh.

Simpan sisa makanan maksimal 1-2 hari agar kualitas rasa dan gizinya tetap baik. Jika sudah tercium bau atau tampak berlendir, sebaiknya buang karena bisa jadi sudah terkontaminasi.

8. Perhatikan Pola Makan dan Jumlah Konsumsi

Meskipun daging kurban adalah sumber protein hewani berkualitas, konsumsi yang berlebihan bisa berdampak pada kesehatan, terutama bagi penderita kolesterol tinggi, hipertensi, dan penyakit jantung. Padukan konsumsi daging dengan sayur, buah, dan makanan berserat agar tubuh tetap seimbang.

Menurut World Health Organization (WHO), konsumsi daging merah yang disarankan adalah tidak lebih dari 500 gram daging matang per minggu. Penting juga memilih teknik masak yang sehat, seperti direbus atau dikukus, ketimbang digoreng atau dibakar berlebihan.




(dpe/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads