Makin Banyak Orang Tiba-tiba Bangun Jam 3 Pagi, Pakar Bongkar Sebabnya

Kabar Edu

Makin Banyak Orang Tiba-tiba Bangun Jam 3 Pagi, Pakar Bongkar Sebabnya

fahri zulfikar - detikJatim
Minggu, 25 Mei 2025 21:40 WIB
Insomnia
Ilustrasi. (Foto: Yanyong/Istock)
Surabaya -

Data menunjukkan pencarian Google mengenai 'bangun jam 3 pagi' meningkat. Video TikTok tentang 'bangun jam 3 pagi' juga banyak disukai orang akhir-akhir ini. Ini tandanya, Anda yang kerap tiba-tiba bangun jam 3 pagi bukan satu-satunya yang merasakannya.

Direktur Pusat Pengobatan Tidur di Weill Cornell Medicine dan NewYork-Presbyterian, Dr Ana Krieger menjelaskan fenomena makin banyaknya orang bangun jam 3 pagi ini berkaitan kebiasaan yang dilakukan sebelum tidur.

Banyak orang, kata Dr Krieger, yang semakin mengabaikan pentingnya menyiapkan kebiasaan tidur yang baik. Tujuannya agar tidur tidak terganggu dan bisa nyenyak sepanjang malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkadang kita mengabaikan pentingnya memiliki kebiasaan yang baik sebelum tidur," kata Krieger, sebagaimana dilansir dari detikEdu mengutip CNBC, Minggu (25/5/2025).

Kebiasaan Baik Sebelum Tidur

Menurut Krieger, ada sejumlah aspek yang bisa meningkatkan peluang bagi setiap orang tertidur nyenyak sepanjang malam tanpa bangun jam 3 pagi. Aspek-aspek berikut ini yang dia maksudkan.

ADVERTISEMENT

1. Mengembangkan rutinitas malam yang menenangkan

2. Menyimpan perangkat elektronik Anda sebelum memulai ritual tidur

3. Menghindari minum alkohol

4. Menghindari kafein setelah tengah hari

5. Menjaga kamar tidur Anda tetap tenang, gelap dan sejuk

Kebiasaan di atas harus disadari dengan memahami kondisi tubuh. Misalnya apakah tubuh sedang stres atau mengalami gangguan kesehatan lain. Bila ada gangguan kesehatan, fokus utamanya mengatasi gangguan itu lebih dulu. Termasuk gangguan tidur seperti sleep apnea, yang bisa mengganggu napas.

Hindari Hal Ini Saat Terbangun Jam 3 Pagi

Krieger mengatakan bahwa jika terbangun jam 3 pagi, perlu menghindari hal-hal yang bisa memperparah. Misalnya dengan bermain ponsel, menyalakan lampu, hingga menonton sesuatu yang dapat memperparah insomnia.

"Yang pertama, mereka harus menjaga rutinitas yang tenang dan mencoba meminimalkan kegembiraan dan aktivitas yang mereka lakukan saat bangun di malam hari," ujarnya.

Ia menyarankan, agar melakukan hal yang menenangkan seperti meditasi atau latihan pernapasan dalam untuk bisa tertidur kembali. Misalnya dengan teknik pernapasan 478, yaitu menarik napas selama empat detik, menahan napas selama tujuh detik, dan mengembuskan napas selama delapan detik.

"Cobalah untuk merasa rileks dan terima kenyataan. Karena jika [Anda] mulai mengkhawatirkan tidur, tidur Anda akan semakin buruk," tuturnya.

Artikel ini sudah tayang di detikEdu. Baca selengkapnya di sini.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads