Sebanyak 51 Industri Kecil Menengah (IKM) perajin tahu di Dusun Klagen, Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, sepakat untuk berhenti menggunakan bahan bakar dari limbah plastik. Mereka sepakat menjaga lingkungan.
Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, Rabu (14/5/2025). Kadis LHK Sidoarjo, Bahrul Amiq mengatakan bahwa langkah ini merupakan komitmen awal para perajin untuk menaati aturan dan menjaga lingkungan.
"Mereka sepakat untuk tidak lagi memakai bahan bakar dari limbah B3 seperti karet, sol sepatu, sandal, kulit sepatu, hingga sterofoam. Hari ini kami langsung tindak lanjuti dengan menurunkan 7 truk DLHK untuk mengangkut limbah B3 dari para IKM," ujar Bambang kepada detikJatim, Jumat (16/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Limbah-limbah itu diangkut ke TPA Griyo Mulyo Jabon. Dalam kesempatan itu, DLHK juga akan berdiskusi dengan para pelaku IKM soal alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
![]() |
Kepala Desa Tropodo, Haris mengapresiasi kesediaan para perajin berubah demi kebaikan bersama. Dari total 51 IKM, sebanyak 14 perwakilan hadir dalam pertemuan malam itu dan menandatangani komitmen bersama.
"Kami paham tantangan ekonomi mereka, karena itu pemerintah desa hadir bersama Forkopimka Krian dan DLHK untuk mencarikan solusi. Dalam jangka menengah bisa pakai kayu ramah lingkungan, dan jangka panjang akan diupayakan penggunaan gas," kata Haris.
Haris juga berterima kasih atas dukungan lintas instansi seperti DLHK, Disperindag, Polresta Sidoarjo, Kodim 0816, serta arahan langsung dari Sekda Sidoarjo.
Langkah ini diambil setelah muncul keluhan dari masyarakat terkait asap pekat yang berasal dari pembakaran limbah B3 untuk bahan bakar produksi tahu.
Pemerintah berharap, solusi jangka panjang bisa segera diwujudkan tanpa mematikan roda perekonomian warga.
(dpe/hil)