Kota Batu dikenal sebagai salah satu daerah favorit wisatawan karena memiliki beragam destinasi wisata alam maupun buatan. Namun, selain menjadi jujukan wisatawan, Kota Batu juga merupakan tempat budidaya tanaman hias yang terkenal.
Aneka ragam tanaman hias bisa ditemukan dengan mudah di Kota Batu. Tidak sedikit pula warga yang menjual bunga dengan membuka kios di trotoar hingga halaman rumah. Bahkan, banyak petani di Kota Batu yang melakukan pengiriman tanaman hias ke daerah-daerah lain.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu, ada beberapa tanaman hias paling banyak dibudidayakan petani di Kota Batu berdasarkan tingkat produksi dan panennya. Antara lain, tanaman mawar, krisan, philodendron dan anggrek.
"Dari 16 jenis tanaman hias yang kami data. Ada empat macam tanaman hias paling banyak di Kota Batu. Mulai dari mawar, krisan, philodendron sama anggrek," ujar Statistisi Ahli Muda BPS Kota Batu Dwi Esti Kurniasih, Senin (21/4/2025).
Dwi mengatakan, tanaman mawar berada di urutan nomor 1 dengan produktivitas yang terus mengalami peningkatan selama kurun waktu beberapa tahun terakhir. Hal tersebut juga selaras dengan luasan lahan panen yang terus meningkat setiap tahunnya.
"Pada 2022 produksi mawar 79.758.150 tangkai dari luas lahan panen 1.008.600 meter persegi. Jumlah itu naik pada 2023 dengan produksi 80.911.000 tangkai dari luasan lahan panen 1.021.150 meter persegi. Pada tahun 2024 semakin naik dengan jumlah produksi 81.731.400 tangkai dengan luasan lahan panen 1.031.500 meter persegi," kata Dwi.
Kemudian, urutan nomor 2 diisi oleh tanaman krisan dengan jumlah produksi pada tahun 2022 mencapai 22.123.750 tangkai dengan luasan lahan panen 402.250 meter persegi. Pada tahun 2023 produksi krisan meningkat menjadi 22.741.000 tangkai dengan luas lahan panen 406.100 meter persegi.
Jumlah produksi krisan semakin meningkat pada tahun 2024 menjadi 23.037.400 tangkai dengan luasan lahan panen 407.600 meter persegi.
Setelah itu, urutan nomor 3 paling banyak dibudidayakan di Kota Batu adalah tanaman philodendron dengan produksi tahun 2022 sejumlah 1.357.334 tangkai dan luasan lahan panen 70.965 meter persegi. Berbeda dengan dua tanaman lain, produksi philodendron terpantau mengalami fluktuasi.
"Pada 2023 produksi philodendron sebanyak 1.353.816 tangkai dengan luasan lahan panen 70.793 meter persegi. Kemudian pada tahun 2024 produksi 1.356.575 tangkai dengan luasan lahan panen 70.935 meter persegi," terang Dwi.
Sementara untuk urutan nomor 4 adalah anggrek. Dengan jumlah produksi pada tahun 2022 sejumlah 799.425 tangkai dengan luasan lahan panen 72.675 meter persegi. Produksi meningkat pada tahun 2023 menjadi 801.625 tangkai dengan luasan lahan panen 72.875 meter persegi.
"Sedangkan untuk tahun 2024 jumlah produksi anggrek mencapai 806.289 tangkai dengan luasan lahan 73.299 meter persegi," tandas Dwi.
Simak Video "Berfoto di Taman Bunga Pagupon dan Mengabadikan Keindahannya, Kota Batu "
(hil/iwd)