Fakta Nasib Pelajar Patah Tulang Kaki-Tangan Usai Jatuh dari Wahana Jatim Park

Nasib nahas menimpa RDP (13) saat berlibur bersama kakak kandungnya di Jatim Park 1 Kota Batu. Siswa MTsN 1 Kota Malang itu terjatuh saat naik wahana 360° Pendulum.

Ditemui di kediamannya di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, kondisi kaki kanan korban tampak masih dalam balutan gips.

Tak hanya itu, ia juga masih mengenakan alat bantu untuk berjalan.

Ini Sederet Faktanya:

1. Korban Berlibur dengan Kakak Kandungnya

RDP (13) saat berlibur bersama kakak kandungnya di Jatim Park 1 Kota Batu. Siswa MTsN 1 Kota Malang itu terjatuh saat naik wahana 360° Pendulum.

Namun nahas, saat di wahana pendulum, ia terlempar. Ia menyebut saat itu kejadiannya sangat cepat. Meski demikian, ia bersyukur selamat dari kecelakaan horor itu.

2. RDP Tak Mampu Menangis Saat Jatuh

Ia mengingat saat itu tak menangis namun hanya diam saja takut kakinya diamputasi.

"Saya saat itu cuman diam nggak nangis, nggak njerit. Soalnya pikirannya udah aneh-aneh, kayak pikirannya itu udah ini diamputasi," katanya, Jumat (18/4/2025).

3. RDP Mengingat Dirinya Ditandu-Takut Diamputasi

Menurutnya, saat tragedi itu, ia menyebut operator wahana berlari dan mengevakuasinya menggunakan tandu menuju ke klinik Jatim Park 1. Tidak lama setelah itu korban langsung dilarikan ke RS Baptis.

Lagi-lagi, selama evakuasi itu, ia mengungkapkan kekhawatirannya kakinya diamputasi. Karena kondisinya itu, ia kemudian dirujuk ke RS Persada Hospital Kota Malang.

4. Korban Patah Tulang Kaki dan Tangan

Dari hasil pemeriksaan diketahui korban mengalami patah tulang 2 buah tulang betis kanan, patah tulang jari tengah kanan dan patah tulang jari manis kanan.

"Sampai sempat waktu ditandu itu, mas gimana ini mas, saya masih kelas 1 SMP mas, masa diamputasi mas, gimana ini, masa depan saya terganggu dong, gitu mas," katanya.

5. RDP Khawatir Cita-citanya Jadi Pilot Terganggu

Pelajar MTsN 1 Kota Malang menderita patah tulang pada bagian kaki kanan dan 2 jari kanan.

Cedera berat yang dialami korban menimbulkan kekhawatiran akan mengganggunya untuk mengapai cita-cita yang diimpikan sejak kecil. Di mana remaja energik ini bercita-cita menjadi pilot Angkatan Udara (AU).

"Saat ini kami hanya bisa berharap cedera yang dialami anak saya tidak mempengaruhi masa depannya karena kebetulan cita-cita anak saya tinggi," ungkap Ayah dari korban, Wasis Ridho Atmadie (52), Jumat (18/4/2025).