7 Fakta Pilu Warga Surabaya Meninggal dan Jasadnya Digigit Anjing Peliharaan

7 Fakta Pilu Warga Surabaya Meninggal dan Jasadnya Digigit Anjing Peliharaan

Hilda Rinanda - detikJatim
Minggu, 13 Apr 2025 11:30 WIB
evakuasi anjing-anjing milik Yohanes
Evakuasi anjing-anjing milik Yohanes/Foto: Istimewa
Surabaya -

Kematian tragis menimpa Yohanes Alexander (53), warga Rungkut Harapan, Surabaya. Ia ditemukan tak bernyawa di dalam kamar rumahnya akibat penyakit TBC yang telah lama dideritanya.

Namun, yang membuat peristiwa ini mengejutkan publik, bukan hanya soal kematiannya, melainkan kondisi jenazah Yohanes yang rusak karena diduga dimangsa anjing peliharaannya sendiri.

Berikut sejumlah fakta yang terungkap dari tragedi memilukan ini:

1. Yohanes Meninggal karena TBC, Bukan karena Serangan Hewan

Menurut kakak kandung korban, Henry De Fretes, Yohanes memang telah lama menderita TBC dan meninggal terlebih dahulu sebelum tubuhnya rusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Visum menyatakan meninggal jam 9 hari Kamis, meninggal dulu karena sakit TBC. Mungkin dia kumpul sama anjing sudah lama, jadi bulu-bulu anjing ini mungkin (menjadi penyebab kematian)," beber Henry.

2. Jasadnya Ditemukan Penuh Luka di Kepala dan Bagian Tubuh

Henry mengungkapkan, ia melihat langsung kondisi adiknya yang sudah tak bernyawa dan dipenuhi luka akibat gigitan anjing.

ADVERTISEMENT

"Saya lihat sendiri, waktu saya intip," kata Henry kepada detikJatim.

3. Anjing Diduga Kelaparan dan Menggigit Jasad Korban

Anjing peliharaan Yohanes diduga menyerang jenazah karena kondisi lapar dan terkunci dalam kamar bersama tuannya yang telah meninggal.

"Kenapa trauma, karena anjing ini makan jenazah," ucap Henry.

4. Yohanes Memelihara Anjing Sejak 2019, Awalnya Titipan Teman

Menurut Henry, Yohanes awalnya hanya memelihara empat anjing yang disebut sebagai titipan teman. Namun, jumlahnya bertambah karena dibiarkan berkembang biak.

"Katanya titipan teman. Nggak enak dengan tetangga, ini ribut karena ini suasana baru. Warga datang, ternyata nggak dipindah, beranak sampai sekarang," katanya.

5. Evakuasi 9 Ekor Anjing Butuh Penanganan Khusus

Evakuasi dilakukan oleh BPBD Surabaya bersama komunitas Dog Lovers, dan dokter hewan. Prosesnya berlangsung lama karena anjing-anjing tersebut diduga mengalami trauma dan stres.

"Setelah dibius nanti langsung ditempatkan di THR, di situ katanya dari dog lover pinjam tempat 2 hari. Jadi sementara ditempatkan di THR, di Puskeswan, mungkin Rabu diambil dog lovers," ujar Komandan Kompi BPBD Kota Surabaya Zainul.

6. Anjing-Anjing Akan Dirawat oleh Komunitas Dog Lovers

Aktivis Dog Lovers Djati Purnawati menegaskan, anjing-anjing itu akan dirawat secara khusus untuk memulihkan kondisi mental mereka.

"Saya berharap masyarakat bisa memahami bahwa tidak semua anjing seperti itu, kalau anjing berperilaku seperti itu pasti ada sesuatu perilaku yang kita sama-sama tidak tahu," pungkasnya.

7. Keluarga Trauma dan Tidak Berani Tinggal di Rumah

Henry mengaku trauma berat dan tidak sanggup untuk kembali tinggal di rumah setelah melihat kondisi tragis adiknya.

"Buat saya mengganggu, saya trauma saya dua hari ini tidak tidur di rumah. Saya di saudara saya, terganggu, apalagi istri saya," ucapnya.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads