Ponorogo digegerkan dengan viralnya foto seorang ibu yang melahirkan di trotoar Jalan Suromenggolo, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.
Kejadian tak terduga ini menarik perhatian warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas.
Momen dramatis itu terjadi secara mendadak. Beruntung, seorang bidan yang kebetulan melintas segera memberikan pertolongan kepada ibu melahirkan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut Fakta di Balik Seorang Ibu Melahirkan di Trotoar Jalan Ponorogo
1. Melahirkan di Pinggir Jalan Usai Meminta Tolong
Seorang saksi bernama Ahmad Safii mengungkapkan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, usai salat Jumat. Ia melihat seorang ibu meminta pertolongan karena akan melahirkan.
"Saya pulang Jumatan, ada ibu-ibu minta tolong, katanya mau lahiran," terang Safii kepada wartawan, Jumat (28/3/2025).
Saksi lain bernama Dian Anita Desi mengatakan awalnya dia tidak mengira ada orang melahirkan di trotoar. Saat kejadian, banyak orang berkerumun. Setelah mencari tahu, ternyata ada yang menolong orang melahirkan. Menurut Dian, ibu tersebut juga terlihat membawa gendongan anak karena anak pertamanya masih kecil.
"Bayinya tadi kecil, prematur mungkin ya. Ibunya sehat, tapi lemas habis melahirkan. Tadi bawa gendongan buat nutupi, ditolong sama bidan buat lahiran. Terus ada ambulans juga," papar Dian.
2. Ditolong Bidan yang Membeli Buah Dekat Lokasi
Saat kejadian, kebetulan ada seorang bidan yang tengah membeli buah di sekitar lokasi. Melihat situasi darurat, bidang tersebut pun segera sigap memberikan pertolongan dan membantu proses persalinan.
"Untung ada bidan mau beli buah di situ, akhirnya ditolong sama bidan," kata Safii.
Safii menambahkan, saat melahirkan, kondisi ibu tersebut tampak lemas, sementara bayinya lahir dalam keadaan sehat. Tak lama setelah itu, ibu dan bayi segera dibawa ke RSUD dr Harjono Ponorogo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Bayinya laki-laki tadi, sekarang sudah dibawa ke RSUD untuk dirawat," imbuhnya.
3. Berawal dari Perjalanan ke Rumah Teman
Menurut penuturan saksi, ibu yang melahirkan tersebut awalnya sedang dalam perjalanan bersama suaminya menuju rumah seorang teman. Namun, di tengah perjalanan, ia tiba-tiba meminta turun karena merasakan sakit perut.
"Terus diturunin sama suaminya di sini. Ternyata mau lahiran," jelas Safii.
3. Kesaksian Suami, Tak Sangka Istri Melahirkan di Trotoar
Suami dari ibu tersebut, Hari Santoso (23), mengungkapkan bahwa istrinya, Rohmawati (21), awalnya mengajaknya jalan-jalan ke rumah temannya. Tak disangka, saat dalam perjalanan di Jalan Suromenggolo, istrinya tiba-tiba merasakan sakit perut hebat.
"Dia pingin ke rumah temannya, minta jalan-jalan. Habis dari jalan Baru (Suromenggolo) mau ke Tambak Kemangi, tahu-tahu sudah brojol," tutur Hari kepada wartawan, Jumat (28/3/2025).
Hari menuturkan bahwa istrinya sedang mengandung anak kedua, sementara anak pertama mereka berusia dua tahun dan berjenis kelamin perempuan. Istrinya itu hamil dengan usia kehamilan sekitar 32 minggu.
"Tiba-tiba nangis-nangis gitu terus minta turun di pinggir jalan. Akhirnya saya panggil teman saya buat meminta bantuan, ternyata dia sudah lahiran di situ (trotoar)," terang Hari.
Menurut perkiraan dokter, istrinya melahirkan pada akhir April. Namun, ternyata takdir berkata lain, istrinya melahirkan lebih cepat. Ia pun tidak mengira istrinya bakal melahirkan di trotoar.
"Alhamdulillah, istri sehat dan anak selamat. Seharusnya lahir akhir April, tapi ternyata lebih cepat," imbuh Hari.
4. Kondisi Ibu dan Bayi di Rumah Sakit
Saat ini, Rohmawati dan bayinya mendapatkan perawatan di RSUD dr Harjono Ponorogo. Meski dalam kondisi lemas, keduanya dinyatakan sehat oleh tim medis.
"Kalau dari hasil pemeriksaan, sementara masih perlu pengawasan lebih lanjut. Karena plasentanya belum seluruhnya keluar. Jadi, nanti ada tindakan lebih lanjut untuk membersihkannya," tutur dokter UGD RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Syifa Fadilla.
Dokter Syifa juga menjelaskan bahwa Rohmawati memiliki riwayat tekanan darah tinggi selama kehamilan, sehingga membutuhkan perawatan lebih lanjut. "Kami sudah konsultasi ke dokter obgyn, katanya masih perlu pengawasan lebih lagi," imbuhnya.
Bayi laki-laki yang lahir di trotoar ini dinyatakan prematur, karena usia kehamilannya baru mencapai 32 minggu. Padahal, usia kehamilan normal untuk persalinan adalah sekitar 36 minggu.
"Ini masih 32 minggu, hitungannya kurang satu bulan," jelas Syifa.
Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut memiliki berat 1,1 kilogram dengan panjang 42 sentimeter, dan saat ini berada di ruangan khusus perawatan bayi. Meski demikian, tim medis belum bisa memastikan penyebab pasti kelahiran prematur ini.
"Kami nggak tahu (penyebabnya), kan lahirannya di jalan, tidak ada yang tahu persis kronologinya seperti apa. Dari ibunya juga tidak merasakan kenceng-kenceng atau apa, tiba-tiba lahir gitu aja," pungkas Syifa.
Peristiwa ini pun menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Banyak warga yang bersyukur karena ada bidan yang kebetulan melintas dan langsung membantu proses persalinan. Semoga ibu dan bayinya segera pulih dan sehat sepenuhnya.
(irb/fat)