Kemarin siang bakda Salat Jumat, masyarakat di sekitar Jalan Suromenggolo, Bangunsari, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo heboh. Seorang ibu yang didampingi suaminya duduk di trotoar berteriak-teriak meminta pertolongan karena hendak melahirkan. Untung saja ada seorang bidan di sana.
Saat itu sekitar pukul 13.00 WIB Ahmad Safii yang baru saja turun Salat Jumat mendengar ibu itu meminta tolong. Dia pun segera mendekat, demikian juga sejumlah warga di sekitar lokasi trotoar itu.
Di tengah terik matahari itu warga sempat kebingungan menolong sang ibu. Demikian halnya suami ibu itu yang tampak berupaya menghubungi seseorang melalui ponselnya. Kebetulan, saat itu ada seorang bidan yang hendak membeli buah di trotoar jalan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pulang Jumatan, ada ibu-ibu minta tolong, katanya mau lahiran. Untung ada bidan mau beli buah di situ, akhirnya ditolong sama bidan," kata Safii, Jumat (28/3).
Foto peristiwa ini dengan cepat menyebar di media sosial dan viral. Sang bidan, menurut Safii, berhasil membantu ibu asal Kecamatan Sukorejo yang bernama Rohmawati (21) itu.
"Bayinya laki-laki," kata Safii.
Saksi lain, Dian Anita Desi mengatakan awalnya dia tidak mengira ada orang melahirkan di trotoar. Saat kejadian banyak orang berkerumun. Ternyata sedang menolong orang melahirkan.
"Bayinya tadi kecil, prematur mungkin ya. Ibunya sehat tapi lemas habis melahirkan," papar Dian.
Tidak lama kemudian ambulans datang. Meski setelah melahirkan kondisi Rohmawati lemas tapi bayi yang dilahirkan telah dipastikan dalam keadaan sehat. Ibu dan bayinya itu segera dibawa ke RSUD dr Harjono, Ponorogo.
![]() |
Kondisi Ibu dan Bayinya
Rohmawati dan bayinya segera mendapatkan perawatan. Dokter UGD RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Syifa Fadilla menyatakan berdasarkan pemeriksaan medis yang telah dilakukan, baik ibu maupun bayinya masih perlu pengawasan lebih lanjut karena plasenta yang belum sepenuhnya keluar.
"Plasentanya belum seluruhnya keluar. Jadi nanti ada tindakan lebih lanjut untuk membersihkannya," katanya saat ditemui wartawan.
Dia juga menjelaskan bahwa Rohmawati diketahui memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak awal kehamilan. Karena itu juga pihak medis menyatakan sang ibu perlu menjalani perawatan lebih lanjut yang akan ditangani oleh dokter obgyn.
Sementara untuk bayi laki-laki itu, Syifa menyatakan bahwa, bayi itu sebenarnya lahir mendahului hari perkiraan lahirnya. Usia kandungan sang ibu masih 32 minggu, padahal normalnya bayi lahir di usia 36 minggu.
Syifa mengaku tidak bisa menjelaskan lebih lanjut apa yang menyebabkan kelahiran lebih awal sang bayi. Saat ini bayi laki-laki dengan berat badan 1,1 kilogram serta panjang badan 42 centimeter itu masih menjalani perawatan di ruangan khusus perawatan bayi.
Minta Jalan-jalan
Hari Santoso (23), suami Rohmawati pun menceritakan bagaimana kronologi istrinya melahirkan di trotoar Jalan Suromenggolo. Dia katakan, mulanya sang istri meminta jalan-jalan.
"Dia pingin ke rumah temannya, minta jalan-jalan. Habis dari jalan baru (Suromenggolo) mau ke Tambak Kemangi tahu-tahu sudah brojol," tutur Hari saat ditemui wartawan.
Dia jelaskan, istrinya memang tengah mengandung anak kedua mereka dengan usia kandungan baru 32 minggu. Anak keduanya itu diperkirakan lahir pada akhir April.
Namun, di tengah perjalanan naik motor ke rumah temannya itu, tiba-tiba saja Rohmawati mengeluh perutnya sakit. Saking sakitnya perempuan itu sampai menangis dan meminta diturunkan di tepi jalan.
Hari pun kebingungan dan berupaya menghubungi temannya agar meminta bantuan. Namun pada saat itu juga ternyata istrinya sudah mau melahirkan dan kebetulan ada bidan yang menolongnya.
Di luar situasi panik yang telah dia lewati, Hari mengaku senang pada akhirnya anaknya lahir dengan selamat. Dia benar-benar tidak mengira bahwa istrinya akan melahirkan di trotoar.
(dpe/iwd)