Ar-Raudloh, Masjid Tertua di Probolinggo Dibangun Kyai Ronggo Tahun 1734

#RamadanJadiMudah by BSI

Ar-Raudloh, Masjid Tertua di Probolinggo Dibangun Kyai Ronggo Tahun 1734

M Rofiq - detikJatim
Jumat, 28 Mar 2025 04:30 WIB
Masjid Agung Ar-Raudloh Probolinggo.
Masjid Agung Ar-Raudloh Probolinggo. Foto: M Rofiq/detikJatim
Probolinggo - Di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tepatnya di sebelah barat Alun-alun Kraksaan, berdiri megah Masjid Agung Ar-Raudloh. Masjid yang berada di Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan ini konon dibangun pada tahun 1734, menjadikannya salah satu masjid tertua di Kabupaten Probolinggo.

Seiring berjalannya waktu, masjid yang berdiri di atas lahan seluas 3.560 meter persegi ini telah beberapa kali mengalami pemugaran. Meski begitu, kemegahan Masjid Agung Ar-Raudloh tetap terjaga hingga kini.

Menurut cerita yang berkembang, Masjid Agung Ar-Raudloh didirikan oleh seorang ulama asal Madura bernama Kyai Haji Abdul Wahab, atau yang lebih dikenal masyarakat Probolinggo sebagai Kyai Ronggo.

KyaiRonggo merupakan ulama perintis berdirinya wilayahKraksaan, yang saat ini menjadi ibu kota KabupatenProbolinggo. Meski sebagian besar bangunan sudah direnovasi, ada beberapa bagian penting yang masih dipertahankan sampai sekarang.

Masjid Agung Ar-Raudloh Probolinggo.Masjid Agung Ar-Raudloh Probolinggo. Foto: M Rofiq/detikJatim

Takmir Masjid Ar-Raudloh Ustad Mohamamad Yusuf menjelaskan, ada empat pilar penyangga utama bangunan dari kayu jati berukuran 6 x 6 meter persegi. Selain itu, tembok bangunan utama memiliki ketebalan mencapai 0,5 meter, yang menjadi bukti masjid ini sudah berusia lama.

"Bangunan lama masih utuh, tidak diubah semua, dan tidak diganti, seperti empat pilar kayu jati penyanggah dan kerangka kayu belum diubah-ubah. Peninggalan tersebut dan sumber mata air yang diberi nama mata air Barokah Kyai Ronggo, di bulan Ramadan full kegiatan ibadah dan keagamaan" ujar Yusuf, Jumat (14/3/2025).

Di sudut masjid, masih tersimpan peninggalan Kyai Ronggo berupa bedug kecil yang terbuat dari potongan kayu utuh dan sumber mata air. Setelah beberapa kali pemugaran dan renovasi, masjid ini mampu menampung 2 ribu jemaah. Biasanya, masjid ini selalu ramai disinggahi pemudik untuk salat maupun istirahat.




(irb/iwd)


Hide Ads