Ahli Gizi Ingatkan Hal Berikut Menjaga Kecukupan Gizi Saat Puasa Ramadan

#RamadanJadiMudah by BSI

Ahli Gizi Ingatkan Hal Berikut Menjaga Kecukupan Gizi Saat Puasa Ramadan

Aprilia Devi - detikJatim
Minggu, 16 Mar 2025 05:00 WIB
menu berbuka puasa
Ilusttrasi menu buka puasa (Foto: Fatichatun Nadhiroh/detikJatim)
Surabaya -

Ramadan momen penting bagi umat Muslim untuk beribadah sekaligus menjaga kesehatan tubuh. Pola makan yang berubah selama berpuasa bisa mempengaruhi asupan gizi, sehingga perlu diperhatikan agar tetap seimbang.

Ahli gizi dari Akademi Kuliner dan Patiseri Ottimo Internasional, Heni Adhianata, memberikan beberapa tips agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi selama bulan suci ini. Pertama, ia menekankan pentingnya menjaga kecukupan air selama Ramadan.

"Kalau biasanya kita bisa minum sewaktu-waktu, saat puasa harus lebih memperhatikan kebutuhan air. Usahakan 2 liter terpenuhi dalam sehari," ujar Heni saat dihubungi detikJatim, Minggu (16/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heni menyarankan beberapa waktu terbaik untuk minum air adalah saat berbuka puasa, sebelum dan setelah salat tarawih, sebelum tidur, dan saat sahur.

Selain itu, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah konsumsi serat. Sebab serat sangat diperlukan agar rasa kenyang bertahan lebih lama ketika berpuasa.

ADVERTISEMENT
menu berbuka puasaMenu berbuka puasa/ Foto: Fatichatun Nadhiroh/detikJatim

"Serat bisa didapatkan dari sayur dan buah. Ini penting agar tubuh tetap memiliki energi yang cukup selama puasa," kata Heni.

Serat juga membantu menjaga pencernaan tetap sehat dan mencegah sembelit yang sering terjadi akibat perubahan pola makan saat ramadan.

Kemudian pola makan seimbang pun perlu diterapkan dengan memperhatikan komposisi gizi dalam setiap piring untuk menjaga kecukupan gizi dalam tubuh.

"Proporsi makanan yang ideal adalah 1/4 karbohidrat, 1/4 protein, dan 1/2 sayur serta buah. Sayur dan buah ini tidak hanya memberikan serat, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan cairan, vitamin, dan mineral tubuh," jelasnya.

Selanjutnya saat berbuka puasa, Heni menyarankan agar mengawali dengan air untuk menormalkan kondisi tubuh.

"Bisa dengan air putih atau air manis dari buah. Yang penting, tubuh harus diberi asupan cairan terlebih dahulu sebelum mengonsumsi makanan berat," ungkapnya.

Heni juga menyoroti banyak orang yang memilih es teh sebagai minuman berbuka, namun ia mengingatkan bahwa minuman ini kurang direkomendasikan.

menu berbuka puasaPilihan menu berbuka puasa/ Foto: Fatichatun Nadhiroh/detikJatim

"Es teh mengandung tanin atau senyawa anti gizi yang bisa menghambat penyerapan zat gizi saat berbuka. Sebaiknya, teh dikonsumsi setelah makan dengan jeda 15-30 menit. Kalau ingin minuman segar dan manis, es buah atau cincau bisa menjadi pilihan yang lebih aman," sarannya.

Selain itu, konsumsi makanan berlemak, seperti gorengan dan santan, sebaiknya dibatasi.

"Di awal berbuka, tubuh lebih baik diberi asupan yang mudah diserap dan bermanfaat bagi tubuh. Makanan tinggi lemak dapat memperlambat pencernaan dan bisa menyebabkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan," tuturnya.

Khusus bagi penderita diabetes, memilih sumber makanan manis yang lebih sehat sangat penting.

"Bisa memilih buah sebagai alternatif daripada makanan yang banyak mengandung gula tambahan. Hindari konsumsi gula berlebihan saat berbuka agar tidak terjadi lonjakan gula darah yang berbahaya," jelasnya.

Terakhir, Heni menegaskan bahwa makanan bergizi tidak selalu harus mahal.

"Yang penting adalah pemilihan bahan makanan yang tepat dan seimbang. Kita bisa memenuhi kebutuhan gizi dengan makanan sederhana asalkan komposisinya sesuai dengan kebutuhan tubuh," pungkasnya.




(ihc/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads