Malam Lailatul Qadar adalah malam istimewa bagi umat muslim yang berlangsung di bulan Ramadan. Al-Qur'an secara jelas menyatakan jika malam ini lebih baik dari seribu bulan atau kurang lebih 83 tahun lamanya.
Malam yang baik, indah, dan istimewa ini disebut juga sebagai malam kemuliaan. Mengutip dari situs kementerian Agama, Istilah ini berasal dari kata qodar yang dimaknai sebagai mulia, seperti dijelaskan dalam ayat berikut:
وَمَا قَدَرُوا اللّٰهَ حَقَّ قَدْرِهٖٓ اِذْ قَالُوْا مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ عَلٰى بَشَرٍ مِّنْ شَيْءٍۗ قُلْ مَنْ اَنْزَلَ الْكِتٰبَ الَّذِيْ جَاۤءَ بِهٖ مُوْسٰى نُوْرًا وَّهُدًى لِّلنَّاسِ تَجْعَلُوْنَهٗ قَرَاطِيْسَ تُبْدُوْنَهَا وَتُخْفُوْنَ كَثِيْرًاۚ وَعُلِّمْتُمْ مَّا لَمْ تَعْلَمُوْٓا اَنْتُمْ وَلَآ اٰبَاۤؤُكُمْ ۗقُلِ اللّٰهُ ۙثُمَّ ذَرْهُمْ فِيْ خَوْضِهِمْ يَلْعَبُوْنَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya ketika mereka berkata, "Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia." Katakanlah (Muhammad), "Siapakah yang menurunkan Kitab (Taurat) yang dibawa Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan Kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu memperlihatkan (sebagiannya) dan banyak yang kamu sembunyikan, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang tidak diketahui, baik olehmu maupun oleh nenek moyangmu." Katakanlah, "Allah-lah (yang menurunkannya)," kemudian (setelah itu), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya (QS. Al An'am, 6: 91).
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa orang kafir tidak memuliakan Allah dengan semestinya. Dan ini menggunakan lafadz "قَدَرُوا" yang artnya lailatul Qadar bisa bermakna malam yang penuh kemuliaan.
Gambaran malam Lailatul Qadar yang sangat istimewa dan dipenuhi keberkahan membuat malam ini begitu dinanti. Namun, tidak ada sumber hukum islam yang dengan jelas mengatakan kapan malam lailatul Qadar. Namun, ada beberapa Hadis dari Rasululllah SAW yang memberikan petunjuk tentang Waktu Lailatul Qadar.
Petunjuk Waktu Malam Lailatul Qadar
Masih dirangkum dalam sumber yang sama, petunjuk tentang malam Lailatul Qadar terangkum dalam beberapa Hadis. Berikut rinciannya:
1. Malam Lailatul Qadar di 10 Malam Terakhir
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
"Carilah lailatul qodar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan" (HR. Bukhari)
2. Malam Lailatul Qadar di Malam Ganjil
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
"Carilah lailatul qodar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan" (HR. Bukhari)
3. Malam Lailatul Qadar di Tujuh Malam Terakhir
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ - يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ - فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى
"Carilah lailatul qodar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa" (HR. Muslim).
Dalam riwayat lain
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى ، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى ، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى
"Carilah lailatul qodar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa" (HR. Bukhari).
4. Malam Lailatul Qadar pada Malam ke 27
وَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ أَيُّ لَيْلَةٍ هِيَ هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ
"Demi Allah aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yang kita diperintahkan oleh Rasulullah untuk menghidupkannya, yaitu malam kedua puluh tujuh" (HR. Muslim dari Ubay Bin Ka'ab).
Demikian juga hadis dari Mu'awiyah beliau mengutip perkataan dari Rasulullah SAW,
ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺍﻟﻘَﺪْﺭِ ﻟَﻴْﻠَﺔُ ﺳَﺒْﻊٍ ﻭﻋِﺸْﺮﻳﻦَ
"Lailatul qadar pada malam kedua puluh tujuh" (HR. Abu Daud).
Namun, para ulama menjelaskan bahwa malam ke-27 ini tidak menunjukkan kepastian tapi diharapkan besar datangnya lailatul qadar. Hal ini disebabkan karena tidak menutup kemungkinan lailatul Qadar turun di tanggal berbeda setiap tahun.
Dari Hadis di atas dapat disimpulkan bahwa Malam Lailatul Qadar kemungkinan berlangsung dalam rentang waktu 10 hari terakhir Ramadan di malam ganjil. Pada Waktu itulah, umat islam harus semakin memperbayak ibadah dan amal saleh serta menjauhi perbuatan yang mengundang dosa, sehingga mendatangkan pahal dan ampunan Allah SWT.
Perkiraan Tanggal Malam Lailatul Qadar 2025
Melansir NU Online, menurut Imam Al-Ghazali dan ulama lainnya, sebagaimana disebut dalam I'anatut Thalibin juz 2, hal 257, cara untuk mengetahui kapan Malam Lailatul Qadar, bisa dilihat dari hari pertama bulan Ramadan.
- Jika awal Ramadan jatuh pada Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.
- Jika awal Ramadan jatuh pada Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.
- Jika awal Ramadan jatuh pada Selasa atau Jum'at, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.
- Jika awal Ramadan jatuh pada Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.
- Jika awal Ramadan jatuh pada Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.
Sehingga bisa disimpulkan dari awal Ramadan tahun 2025 yang jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025. Sehingga, malam Lailatul Qadar diperkirakan akan jatuh pada malam ke-23 Ramadhan atau Sabtu 22 Maret 2025, tepatnya Sabtu malam ba'da magrib. Tanggal perkiraan Lailatul Qadar lengkapnya sebagai berikut.
- Malam ke-21 Ramadan 1446 Hijriah: Kamis malam 20 Maret 2025
- Malam ke-23 Ramadan 1446 Hijriah: Sabtu malam 22 Maret 2025
- Malam ke-25 Ramadan 1446 Hijriah: Minggu malam 24 Maret 2025
- Malam ke-27 Ramadan 1446 Hijriah: Rabu malam 26 Maret 2025
- Malam ke-29 Ramadan 1446 Hijriah: Jumat malam 28 Maret 2025
Demikian penjelasan mengenai kapan malam Lailatul Qadar 2025 terjadi pada Ramadhan 1446 Hijriah. Semoga semua umat Islam diberikan kesempatan untuk meraih keberkahan malam Lailatul Qadar.
(ihc/fat)