Cuaca Ekstrem Masih Hantui Malang Raya hingga Akhir Februari 2025

Cuaca Ekstrem Masih Hantui Malang Raya hingga Akhir Februari 2025

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 24 Feb 2025 06:00 WIB
Awan Mendung Surabaya
Awan Mendung (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Malang -

BMKG memprediksi sejumlah wilayah di Jawa Timur akan mengalami cuaca ekstrem dan angin kencang sejak 17-28 Februari 2025 mendatang. Malang Raya menjadi salah satu daerah diprediksi mengalami cuaca ekstrem hingga akhir bulan Februari 2025.

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi (Stalkim), Linda Fitrotul Muzayanah membenarkan bahwa Malang Raya menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang diprediksi akan dilanda cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem ini berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.

"Berdasarkan release dari BMKG Juanda hingga 28 Februari memang akan terjadi cuaca ekstrem yang akan berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hujan es," ungkap Linda, Minggu (23/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait musim hujan yang melanda beberapa wilayah di Jawa Timur ini dikarenakan Monsun Asia yang masih aktif. Monsun Asia yang dimaksud adalah angin yang bertiup dari arah barat menuju timur, dari benua Asia bertekanan tinggi ke benua Australia bertekanan rendah.

Angin monsun ini membawa uap air seperti membawa ribuan ember air yang siap tumpah menjadi hujan yang banyak. Angin ini biasanya terjadi saat musim hujan.

ADVERTISEMENT

Linda menambahkan, selain angin monsun, musim hujan ini juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti adanya fenomena-fenomena gelombang di atmosfer (fenomena Kelvin) serta didukung kondisi atmosfer yang labil sehingga mendukung proses konvektif pada skala lokal di Jawa Timur.

"Kondisi ini mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Timur," terang Linda.

Selain Malang Raya, beberapa daerah lain yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem hingga akhir Februari 2025 di wilayah Jawa Timur meliputi, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gersik, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan.

Kemudian, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten dan Kota Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Jombang, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Bangkalan.

Lalu, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten Magetan, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Tuban, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, serta Kabupaten Lumajang.

Oleh karena itu, pihak BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk waspada akan potensi bencana hidreometeorologi yang kemungkinan bisa terjadi di daerah masing-masing selama cuaca ekstrem melanda.




(ihc/iwd)


Hide Ads