Suara isak tangis di sela nyanyian selamat Ulang Tahun terdengar memenuhi ruangan kelas 1 Madrasah Ibtidaiah (MI) Kalibaru Banyuwangi. Kelas itu adalah sekolah korban pembunuhan dan perkosaan pada 13 November 2024 lalu.
Hari ini, korban yang direnggut nyawanya oleh orang tidak bertanggung jawab itu genap berusia 8 tahun. Kedua orang tuanya sengaja merayakan hari ulang tahun bersama teman-temannya di sekolah.
"Tadi pagi kami membawa kue tar ke sekolah. Hari ini kami merayakan ulang tahunnya bersama teman-temannya sekelas dan guru-guru," terang DN, ayah korban, Jumat (21/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam suasana haru, Doa-doa terlantunkan untuk almarhumah yang hingga hari ini masih menanti keadilan lantaran pelaku belum berhasil terungkap.
DN mengaku sengaja merayakan di sekolah lantaran keluarga masih belum sanggup mengenang momen bahagia bersama korban di rumah.
"Kami sengaja mengadakan syukuran di sekolah. Kalau di rumah, kami tidak kuat," ucap Doni sembari terisak.
Kue ulang tahun dan tumpeng ditaruh di atas meja pendek, sejumlah siswa dan tenaga pengajar berjajar di balik bangku panjang. Di antara mereka tersisa ruang seakan memberikan jarak untuk korban tepat di belakang kue ulang tahun.
Bahkan, lilin pun sempat dinyalakan. Tampak kakak korban duduk di antara teman-temannya itu memandang kosong ke arah kue dan tumpeng. Kakak kandung korban bersama kedua orang tuanya meniup lilin yang dilanjut dengan membacakan Doa.
"Kami memohon doa untuk adik kami, semoga tenang di surga Nya dan pelaku segera tertangkap," gumam DN lirih.
Meski air mata tak surut, tekad DN pun tak pernah habis untuk menunggu hasil penyelidikan guna mengungkap siapa yang telah dengan keji merenggut nyawa putri tercintanya.
Bertepatan dengan 100 hari korban yang jatuh pada Jumat ini, keluarga menggelar pengajian dan mengirimkan doa untuk korban pada pukul 19.30 WIB.
Korban dibunuh dan diduga diperkosa di sebuah kebun kosong di kecamatan Kalibaru saat pulang dari sekolah.
Bocah 7 tahun itu mengendarai sepeda angin berwarna pink dan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh guru dan ibunya. Ia diduga diperkosa sebelum akhirnya dihabisi dengan keji. Meski sempat dibawa ke klinik terdekat, nyawanya tak tertolong.
(abq/iwd)