Material longsor masih menutup akses menuju lautan pasir Bromo di bawah Bukit Dingklik, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Pasuruan. Titik ini merupakan satu-satunya akses lautan pasir dari Tosari.
Sejak kemarin, warga dan sopir-sopir jip berusaha membersihkan material tanah berlumpur yang menutup jalan. Pembersihan dilakukan secara manual dengan peralatan seadanya untuk membuka akses kendaraan.
"Untuk kendaraan bisa lewat. Tapi belum dikerjakan semua masih nunggu alat berat," kata Ketua Paguyuban Hardtop Bromo wilayah Pasuruan, Widian Dharma Singgih, Selasa (12/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah bisa dilalui, namun kendaraan harus antre panjang. Sejumlah warga membantu dan memandu kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang akan melintas.
Camat Tosari Hendi Candra Wijaya mengungkapkan, panjang longsor sepanjang 15 meter. Ketebalan material masih 1,5 meter.
"Itu kan satu-satunya akses ke lautan pasir dari Tosari. Jadi warga dan sopir-sopir berusaha membuka jalan agar jip bisa melintas," terang Hendi.
Hendi mengungkapkan, titik longsor berada di kawasan TNBTS. Pihaknya berkoordinasi dengan TNBTS dan PU Bina Marga Provinsi Jatim untuk mendatangkan alat berat.
"Ada alat berat milik Provinsi Jatim yang stand by di kawasan. Kami sudah koordinasi. Hari ini direncanakan dibersihkan dengan alat berat," pungkasnya.
Longsor dan pohon tumbang terjadi di bawah Bukit Dingklik, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Senin (10/2/2025) malam. Longsor membuat jalur menuju lautan pasir dari Tosari tertutup material. Kendaraan dari arah Wonokitri, Tosari, tidak bisa lewat.
(irb/hil)