.webp)
Direktorat Reskrimum Polda Jatim telah memeriksa saksi dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan warga Segoro Tambak terkait HGB di laut Sidoarjo. Polisi meminta ada pengecekan lebih lanjut benarkah lokasi HGB pernah abrasi melalui citra satelit.
Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Farman menyatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman. Dalam proses penyelidikan ini dia tegaskan polisi bekerja sama dengan pihak BPN.
"Kami masih pendalaman, ada koordinasi dengan Kasi Sengketa dan Pemetaan BPN. Pejabat-pejabatnya kan pejabat lama, masih mencari dokumen- dokumen itu," kata Farman kepada awak media di Polda Jatim, Kamis (23/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farman memastikan pihaknya akan senantiasa bekerja sama dengan BPN dan berharap penyelidikan itu memanfaatkan citra satelit. Terutama dalam mengecek validitas lokasi HGB tersebut.
"Kita kan sinergi bersama BPN, tapi belum tahu dan mungkin ke depan kami minta citra satelit dan apakah itu betul apakah tambak tadinya lalu abrasi atau memang laut adanya," ujarnya.
Farman menegaskan bahwa keterangan dari warga setempat tidak mencukupi untuk mengetahui asal usul atau sejarah lokasi itu secara detail sebelum adanya temuan HGB.
"Masih lidik (penyelidikan), kita mintai keterangan warga di sekitar TKP dan kades. Sebagian warga kami mintai keterangan. Kan mereka lebih muda dan tidak tahu menahu bagaimana terbitnya SHGB di tempat itu dan setelah tahu ada pemberitaan dari media," imbuhnya.
Saat disinggung terkait adanya dugaan temuan HGB lain di kawasan Madura, Farman memastikan para personel juga akan diterjunkan. Hingga kini dia memastikan masih mengumpulkan sejumlah bahan dan keterangan.
"Sepanjang nanti ada temuan terkait HGB atau SHM, tentu kami lakukan lidik tergantung pulbaket," katanya.
(dpe/iwd)
