Buaya di Sungai Kedungpeluk Sidoarjo Disebut Muncul Saat Musim Kawin

Buaya di Sungai Kedungpeluk Sidoarjo Disebut Muncul Saat Musim Kawin

Suparno - detikJatim
Senin, 20 Jan 2025 16:30 WIB
Buaya besar muncul di Sungai Kepetingan Sidoarjo
Penampakan buaya di Sidoarjo/Foto: Tangkapan layar
Sidoarjo -

Meningkatnya laporan kemunculan buaya muara di beberapa lokasi di Sidoarjo, seperti Sungai Kedungpeluk, Klurak Candi, dan Sedati Segoro Tambak, belakangan ini mengundang perhatian.

Petugas Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar yang berada di Surabaya menduga, kemunculan buaya-buaya tersebut terjadi pada musim kawin.

Suwardi, Koordinator Satker BPSPL Denpasar di Surabaya menjelaskan, buaya yang sering muncul di wilayah Sidoarjo ini berjenis muara dan biasanya muncul berkelompok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fenomena ini kemungkinan besar terkait dengan musim kawin buaya yang terjadi pada triwulan pertama tahun ini," kata Suwardi saat dihubungi, Senin (20/1/2025).

Suwardi menambahkan, buaya muara memang sudah lama ada di wilayah tersebut, namun baru belakangan ini kemunculannya lebih sering dilaporkan.

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan, aktivitas pertambakan yang terus berkembang, menjadi salah satu faktor yang mengganggu habitat alami buaya, sehingga memaksa mereka untuk keluar mencari makan atau tempat yang lebih aman.

"Musim kawin pada buaya muara berlangsung antara Januari hingga Maret. Di saat-saat seperti ini, buaya cenderung lebih aktif, terutama saat matahari terbit atau terbenam," imbuh Suwardi.

Setelah musim kawin berakhir, buaya akan memasuki masa bertelur. Suwardi mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di bantaran sungai, terutama limbah yang berbau menyengat seperti sisa ikan atau darah ayam, yang dapat menarik perhatian buaya.

Selain itu, aktivitas memancing atau berenang di sungai yang merupakan habitat buaya juga perlu dihindari.

"Jika ada buaya yang sudah meresahkan atau menyerang, kami akan segera turun untuk menangani. Biasanya, buaya yang tertangkap akan kami titipkan ke lembaga konservasi untuk penanganan lebih lanjut," jelas Suwardi.

Pihak BPSPL Denpasar dan BPBD Sidoarjo siap melakukan evakuasi jika terjadi ancaman terhadap warga atau kerusakan di tambak. Suwardi juga mengingatkan bahwa musim hujan dan musim kawin yang membuat buaya bergerombol menjadi tantangan tersendiri dalam upaya mitigasi konflik manusia-buaya di kawasan tersebut.

"Jangan panik jika melihat buaya, selama mereka tidak mengancam keselamatan atau merusak pemukiman. Kita harus belajar untuk berdampingan dengan mereka," tutup Suwardi.




(irb/hil)


Hide Ads