Seekor buaya berukuran besar kembali muncul di Sungai Kepetingan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Kemunculan buaya ini sempat viral di media sosial setelah terekam dalam video berdurasi sekitar 20 detik yang diduga diambil oleh sekelompok nelayan yang hendak ke tambak, Kamis (17/7/2025) pagi sekitar pukul 06.30 WIB.
Video tersebut memperlihatkan seekor buaya besar dengan panjang diperkirakan mencapai empat meter yang muncul di bawah pohon pisang di bantaran sungai. Lokasi penampakan buaya tersebut hanya dapat diakses dengan perahu.
Syarif Hidayatullah (30), pemilik perahu yang kerap mengantar rombongan guru di SMP dan SD di sekitar wilayah Buduran, mengaku sudah sering melihat kemunculan buaya di sungai tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buaya itu kadang naik ke darat, keluar pagi, sore, atau malam hari. Jumlahnya banyak dan warnanya berbeda-beda, ada yang kuning, coklat, dan hitam. Saya setiap hari mengantar jemput guru, jadi memang hampir setiap hari melihat buaya," ujar Syarif saat ditemui detikJatim di dermaga pasar ikan, Jumlah (18/7/2025)
Syarif juga menceritakan pengalaman unik saat tiga ekor buaya tampak bertengkar di belakang perahunya. Waktu itu perahu saya terjebak eceng gondok dan tidak bisa jalan, lalu tiga buaya muncul bertarung di belakang perahu.
"Guru-guru yang saya antar sampai takut," ungkapnya.
Hal serupa disampaikan oleh nelayan lain, Hadi Sucipto. Ia mengatakan, dalam satu minggu terakhir buaya besar itu sering menampakkan diri di bantaran Sungai Kepetingan, terutama antara pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB, khususnya saat air sungai sedang surut.
"Populasi buaya di sini memang cukup banyak. Buaya biasanya muncul saat air surut, kalau air pasang mereka kembali ke dalam air. Ukuran yang paling besar sekitar empat meter, tapi ada juga yang kecil dan sedang," ujar Hadi.
Meski sering muncul, kemunculan buaya tersebut tidak dianggap sebagai ancaman. Sudah biasa muncul dan tidak mengganggu warga karena buayanya diam saja.
"Kadang muncul di sebelah barat, kadang di sebelah timur sungai," kata Hadi.
Warga dan nelayan di sekitar Sungai Kepetingan sudah terbiasa dengan keberadaan reptil ini yang menjadi penghuni alami sungai tersebut.
(dpe/hil)