Polisi melakukan penyelidikan setelah adanya insiden warga dan siswa SD di Bojonegoro mengalami pusing dan mual. Sebab ada dugaan pemicu hal tersebut berasal dari limbah dan asap pengeringan PT Sata Tec Indonesia.
Penyelidikan dimulai dengan memanggil dan memeriksa sejumlah pihak dari warga, perangkat desa hingga pengurus perusahaan.
"Iya kita sudah langsung memanggil para pihak yang terdampak dan pengurus pabrik serta Kepala Desa Sukowati," kata Kasat Reskrim AKP Bayu Adjie Sudarmono, Kamis (16/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bayu, lima warga yang dipanggil dan diperiksa yakni yang rumahnya berdekatan dengan pabrik pengeringan tembakau. Tak hanya itu, polisi juga telah menerbitkan laporan polisi (LP) terkait polusi tersebut.
"Iya sudah terbit LP ya dan kini sedang kita lakukan pendalaman sesuai aturan yang berlaku," tandas Bayu.
Sementara itu, seluruh guru dan siswa SDN Sukwoati dan Taman kanak kanak Darma Wanita yang lokasinya bersebelahan melakukan doa bersama. Tujuannya agar para siswa diberikan kenyamanan dan perlindungan selama belajar. Mereka juga berharap agar ada solusi secepatnya untuk persoalan polusi tersebut.
"Iya ini tadi doa bersama agar masalah pencemaran udara dari PT. SATA TEC segera mendapatkan solusi dan pemangku kebijakan terketuk hatinya untuk membantu menyelesaikan masalah ini," ujar Dika, salah satu guru SD.
Sebelumnya, aroma busuk dan menyengat dari salah satu gudang pengeringan tembakau di Bojonegoro memaksa sejumlah sekolah SD dan TK di sekitar gudang dipulangkan lebih awal. Warga sekitar gudang pun mengalami mual dan pusing akibat mencium bau tak sedap tersebut.
Informasi yang dihimpun detikJatim, kepanikan sempat terjadi di dalam kelas di SD dan TK Sukowati saat pelajaran berlangsung. Letak sekolah ini bersebelahan dengan gudang pengeringan tembakau di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.
"Tadi jam 9 lebih bau mendadak keluar dari pojok atas rongga gudang sebelah ini. Pas kebetulan saya nunggu anak di sebelah sekolah. Kami orang tua saja pusing dan mual kena bau tadi, makanya anak-anak langsung dipulangkan sama sekolah," kata salah satu orang tua berinisial T kepada detikJatim, Rabu (15/1/2024).
(abq/iwd)