Aroma busuk dan menyengat dari salah satu gudang pengeringan tembakau di Bojonegoro memaksa sejumlah sekolah SD dan TK di sekitar gudang dipulangkan lebih awal. Warga sekitar gudang pun mengalami mual dan pusing akibat mencium bau tak sedap tersebut.
Informasi yang dihimpun detikJatim, kepanikan sempat terjadi di dalam kelas di SD dan TK Sukowati saat pelajaran berlangsung. Letak sekolah ini bersebelahan dengan gudang pengeringan tembakau di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.
"Tadi jam 9 lebih bau mendadak keluar dari pojok atas rongga gudang sebelah ini. Pas kebetulan saya nunggu anak di sebelah sekolah. Kami orang tua saja pusing dan mual kena bau tadi, makanya anak-anak langsung dipulangkan sama sekolah," kata salah satu orang tua berinisial T kepada detikJatim, Rabu (15/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan warga, salah satu guru SD Sukowati juga mengatakan bahwa anak didiknya dipulangkan mendadak karena bau asap dari gudang pengeringan tembakau yang hanya berjarak 10 hingga 15 meter dari sekolah.
"Bau banget tadi, anak-anak kami pulangkan jam 10 pagi untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan," ujar Guru SD Sukowati bernama Sutarji.
![]() |
Beberapa emak-emak yang juga kebetulan menunggu anaknya belajar di taman kanak-kanak juga mendadak menutup hidung dan mulut mereka dengan kain kerudung.
Terciumnya bau tak sedap ini sebenarnya sudah sering terjadi namun warga masih menunggu perhatian dari pihak pemerintah desa setempat dan perusahaan PT Sata Tec Indonesia, karena protes sudah cukup sering disampaikan.
Kepala Desa Sukowati Amik Rohadi menuturkan bahwa bau tidak sedap dari gudang pengeringan tembakau itu benar adanya. Warga juga telah melaporkan kejadian ini ke pihak Pemdes.
"Iya tadi ada yang sampaikan keluhan dari guru TK, ada bau yang nggak enak dari pabrik. Dan sudah saya teleponkan pihak pabrik untuk dicek. Kebetulan tadi saya tidak di kantor," kata Amik.
Dia sendiri mengaku tidak begitu mengetahui apa saja kegiatan yang ada di dalam gudang tembakau milik PT Sata Tec Indonesia itu. Dia mengaku telah menyampaikan pengaduan warga mengenai masalah bau tidak sedap itu kepada pemilik gudang.
"Saya tidak tahu itu gudang pabrik apa. Yang saya tahu pabrik tembakau. Jadi kegiatan yang terjadi di dalam apa saya tidak tahu. Saya tidak pernah masuk gudang itu. Saya juga tidak mau terlibat. Kalau ada keluhan ya saya sampaikan ke PT Sata, bisa saya hanya itu selaku kades," pungkas Amik.
(dpe/iwd)