Inovasi dan kreasi menyambut natal dilakukan di banyak tempat. Seperti Gereja Kristus Raja Surabaya yang membuat pohon natal dari aneka macam tanaman yang disusun bak pohon cemara.
Romo Gereja Katolik Kristus Raja Markus Marcelinus Hardo Iswanto menjelaskan tema tahun ini ialah Pohon Natal Ekologi. Pesan di baliknya untuk jemaat gereja agar lebih mencintai dan peduli terhadap lingkungan.
Romo Hardo mengatakan, tahun 2025 mendatang gereja memperingati 10 tahun dikeluarkannya Ensiklik Laudato Si. Yakni surat edaran Paus Fransiskus mengajak umat Katolik merawat bumi sebagai rumah bersama. Ensiklik ini diterbitkan pada 18 Juni 2015, dan merupakan ensiklik kedua yang ditulis oleh Paus Fransiskus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di mana Paus Fransiscus mencanangkan 10 tahun lalu, pentingnya gereja umat terlibat aktif dalam keselamatan lingkungan," kata Romo Hardo saat ditemui detikJatim, Minggu (22/12/2024).
Pohon Natal yang dibuat Gereja Kristus Raja ini memiliki tinggi 4 meter. Terdapat sekitar 150 tanaman dengan masing-masing tinggi 0,5-1 meter disusun hingga menyerupai pohon cemara natal.
Ratusan tanaman itu terdiri dari banyak jenis. Di antaranya alpukat, kelengkeng, mangga, jambu, belimbing, durian, matoa dan lainnya.
Tak hanya dirangkai dan disusun menjadi pohon Natal, nantinya 150 tanaman itu akan ditanam ke alam pasca perayaan Hari Raya Umat Kristiani.
"Nanti ditanam di lingkungna gereja dan lahan-lahan yang perlu dapat perhatian penghijauan," ujarnya.
Selain yang dirangkai di pohon Natal, Gereja Kristus Raja juga menyiapkan 1.000 bibit tanaman untuk ditanam seperti agenda rutin tahun-tahun sebelumnya.
"Harapannya musim hujan, lahan enggak kering, jadi pertengahan pas kemarau sudah kuat akarnya," pungkasnya.
(abq/iwd)