Ibadah Misa Natal di Gereja Katolik Kristus Raja Surabaya diikuti ribuan jemaat, termasuk jemaat WNA. Jemaat yang datang, bahkan meluber ke luar, karena di dalam gedung gereja sudah penuh.
Pantauan detikJatim, ibadah Natal di Gereja Katolik Kristus Raja Surabaya berlangsung khidmat. Jemaat di dalam maupun luar gedung mulai melaksanakan ibadah pukul 07.30 WIB dipimpin Romo Yohanes Widayaka CM.
Pastor Kepala Paroki Gereja Katolik Kristus Raja Surabaya Romo Markus Marselinus Hardo Iswanto CM mengatakan, Natal membawa keceriaan, karena umat diingatkan kembali tentang kehadiran Tuhan yang dekat dengan perayaan Natal. Ia mengingatkan, Tuhan dekat dengan masyarakat, sehingga saat hari raya Natal, umat berusaha untuk ikut ibadah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibadah Misa Natal di Gereja Katolik Kristus Raja berlangsung enam kali dimulai sejak kemarin, Selasa (25/12/2024), dalam dua sesi dan hari ini, Rabu (25/12/2024) empat sesi. Per sesi ibadah terdapat 1.000 lebih jemaat yang hadir.
"Di gereja ini kurang lebih 1.000 di halaman dan gedung. Puncak sekitar 2.500 (jemaat). Kalau empat kali ibadah lainnya sekitar 1.000-an, ya total 5.000-6.000," kata Romo Hardo saat ditemui detikJatim usai ibadah Misa pagi tadi.
Ia mengatakan, pukul 10.00 WIB, waktunya ibadah mengajak anak-anak untuk merayakan Natal bersama. Semua usia dan kalangan juga mengikuti Misa dengan khidmat.
"Semua saudara, mau WNA, WNI, kita akhirnya menyadari bahwa gereja itu untuk semua umat, untuk semua latar belakang budaya atau suku bangsa. Kita memang untuk semua orang," ujarnya.
Pada perayaan Natal ini, Romo Hardo berharap bisa menyadarkan jemaat atau seluruh keluarga untuk saling menghidupkan kembali saling mengasihi dan berbagi kasih. Menurutnya, berbagi kasih itu beragam.
Jadi, tidak hanya berupa materi atau uang maupun hadiah. Tetapi, kasih bisa diungkapkan lewat banyak aksi, mulai dari sederhana, saling peduli, saling menyapa, hingga menciptakan suasana damai.
"Pesan dari saya setiap Natal membangun harapan dan komitmen baru, sehingga harapan saya umat diajak semakin dekat dengan sesama lingkungan masyarakat. Terlebih sekarang ini anjuran gereja dekat dengan alam. Intinya kita semua harus mulai menanamkan persaudaraan dengan semua orang," pungkasnya.
(esw/irb)