Natal adalah waktu yang penuh dengan kegembiraan, kebersamaan, dan tentu saja, simbol-simbol yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini. Meski beberapa simbol Natal mungkin sudah menjadi tradisi umum, tidak banyak yang tahu bahwa masing-masing simbol ini mengandung makna yang mendalam dalam konteks iman Kristen.
Sebagai umat Kristen, sangat penting untuk memikirkan kembali makna sejati dari simbol-simbol tersebut, yang pada akhirnya mengingatkan kita pada kelahiran Kristus-Sang Juru Selamat.
Berikut ini adalah beberapa simbol yang sering kita temui dalam perayaan Natal, beserta maknanya dalam konteks iman Kristen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kado Natal: Hadiah dari Tuhan yang Terbesar
Bagi sebagian besar orang, pemberian dan penerimaan hadiah adalah inti dari perayaan Natal. Namun, dalam pandangan Kristen, hadiah yang paling berharga adalah hadiah terbesar, yaitu Yesus Kristus yang datang ke dunia untuk memberikan hidup-Nya bagi umat.
Konsep pemberian hadiah sendiri terinspirasi dari para orang bijak yang membawa hadiah berupa emas, kemenyan, dan mur kepada bayi Yesus di palungan Betlehem. Mereka datang untuk menghormati Raja yang baru lahir.
Selain itu, pemberian hadiah juga mengingatkan kita akan karunia Roh Kudus yang diberikan oleh Tuhan untuk membantu kita hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Tujuh Karunia Roh Kudus yaitu Hikmat, Pengertian, Nasihat, Pengetahuan, Kesalehan, Ketabahan, dan Takut akan Tuhan adalah pemberian yang luar biasa bagi setiap umat yang beriman.
Buah Natal: Simbol Buah Roh Kudus
Pada masa lalu, memberikan keranjang buah menjadi tradisi Natal dan bagi banyak orang, buah yang diberikan adalah jeruk, yang hanya bisa didapat pada waktu tertentu dalam setahun.
Dalam simbolisme Kristen, buah mengingatkan pada dua belas Buah Roh Kudus yang dihasilkan melalui Karunia Roh Kudus dalam kehidupan umatnya. Buah-buah ini meliputi: Kasih, Sukacita, Damai Sejahtera, Kesabaran, Kemurahan Hati, Kebaikan, Panjang Sabar, Kelembutan, Iman, Kesederhanaan, Kesucian, dan Kesetiaan.
Masing-masing buah ini merupakan hasil dari hidup yang dipenuhi dengan Roh Kudus, yang membawa berkat bagi orang di sekitar.
Pohon Natal: Simbol Kehidupan dan Harapan
Pohon Natal, terutama pohon cemara, memiliki sejarah panjang dalam tradisi Kristen. Pada abad ke-8, Santo Bonifasius menghancurkan Pohon Ek Thor yang disembah oleh orang-orang Jerman, dan dari akarnya tumbuh pohon cemara yang dianggap sebagai simbol iman Kristen.
Pohon cemara yang hijau sepanjang tahun, melambangkan harapan dan kehidupan yang tidak pernah berakhir, seperti kasih Tuhan yang tak terbatas. Sebagai simbol yang terus hidup, pohon Natal mengingatkan kita akan pohon salib, yang memberikan kehidupan kekal bagi setiap orang yang percaya.
Perada: Simbol Penghormatan terhadap Iman yang Tulus
Perada atau untaian logam yang menghiasi pohon Natal, juga memiliki makna yang mendalam. Sebuah legenda menceritakan tentang keluarga miskin yang tidak mampu menghias pohon Natal mereka. Namun, laba-laba datang pada malam hari dan memintal jaring-jaring di pohon mereka.
Ketika Kristus melihat iman mereka yang tulus, Dia mengubah jaring laba-laba menjadi perak, sebagai penghargaan atas iman mereka. Perada pun menjadi simbol berkat Tuhan yang diberikan kepada mereka yang memiliki iman yang kuat dan tulus.
Lilin dan Lampu Natal: Terang Dunia, Kristus
Lilin dan lampu Natal melambangkan Kristus, penerang dunia yang datang untuk menerangi kegelapan hidup manusia. Kehadiran cahaya yang memancar dari lilin atau lampu mengingatkan kita untuk menjadi terang bagi orang lain, menyebarkan kasih dan kebenaran Tuhan di dunia yang gelap ini. Melalui cahaya ini, kita diingatkan untuk mengikuti Kristus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup.
Lonceng: Sukacita Natal dan Imam Besar
Lonceng Natal bukan hanya melambangkan sukacita dan kegembiraan yang dirasakan di hari kelahiran Kristus, tetapi juga mengingatkan kita akan peran Kristus sebagai Imam Besar. Dalam Alkitab, lonceng adalah bagian dari pakaian imam besar Yahudi.
Lonceng Natal mengingatkan kita bahwa Kristus datang sebagai Imam Besar yang memberikan keselamatan dan perantaraan antara Tuhan dan manusia.
Tongkat Permen: Mengingatkan pada Gembala yang Baik
Tongkat permen yang berbentuk seperti tongkat gembala mengingatkan kita bahwa Yesus adalah Gembala yang Baik. Garis merah pada tongkat tersebut melambangkan pengorbanan Kristus, sementara latar belakang putih melambangkan kesucian-Nya. Selain itu, rasa peppermint pada tongkat permen mengingatkan kita pada tanaman hisop yang memiliki khasiat pengobatan, yang mengingatkan kita bahwa penyembuhan kita datang melalui pengorbanan Kristus di kayu salib.
Santa Klaus: Kemurahan Hati Santo Nikolas
Santa Klaus adalah sosok yang sering dikaitkan dengan perayaan Natal. Kisahnya melegenda di kalangan anak-anak sehingga sangat dinantikan kedatangannya. Sosok ini dikisahkan sebagai sosok baik hati berpakaian serba merah, menunggangi rusa terbang dan datang ke setiap rumah pada malam natal untuk memberikan hadiah.
Sebenarnya, Santa Klaus merupakan perubahan dari Santo Nikolas, seorang uskup yang dikenal karena kemurahan hatinya kepada orang miskin. Tradisi pemberian hadiah secara anonim yang dilakukan Santo Nikolas kemudian berkembang menjadi kebiasaan Santa Klaus yang memberikan hadiah kepada anak-anak pada Malam Natal.
Namun, pada dasarnya, Santa Klaus mengingatkan kita untuk meneladani kemurahan hati Kristus dalam hidup kita.
Karangan Bunga Natal: Simbol Kehidupan dan Keabadian
Karangan bunga Natal sering kali dihiasi dengan berbagai elemen seperti holly, buah, mistletoe, dan perada, yang semuanya memiliki simbolisme Kristen tersendiri. Bentuk karangan bunga yang melingkar melambangkan kehidupan yang tidak pernah berakhir, keabadian, dan harapan yang terus menerus. Karangan bunga, karena tidak memiliki awal dan akhir, menjadi simbol Tuhan yang kekal dan tak terbatas.
Kue Natal: Simbol Roti Kehidupan
Kue-kue kering Natal, yang sering terbuat dari tepung, mengingatkan kita pada banyaknya penggunaan roti dalam Alkitab. Yesus sendiri datang sebagai Roti Kehidupan, yang memberi makan jiwa kita. Dalam tradisi Yahudi, roti adalah simbol kehidupan dan berkat Tuhan. Setiap kue Natal yang kita nikmati mengingatkan kita pada Tuhan yang memberi makan dan memberkati hidup kita.
Kaus Kaki Natal: Tradisi Pemberian Hadiah
Tradisi menaruh hadiah di dalam kaus kaki Natal berasal dari legenda Santo Nikolas. Diceritakan bahwa pada suatu malam, Nikolas memberikan hadiah secara anonim dengan melemparkan emas ke dalam kaus kaki yang digantung oleh tiga wanita miskin. Tradisi ini mengingatkan kita pada pemberian hadiah yang penuh kasih dan kemurahan hati.
Nyanyian Natal: Puji-pujian untuk Kristus
Lagu-lagu Natal adalah cara kita mengungkapkan sukacita dan pujian atas kelahiran Kristus. Nyanyian malaikat yang mengumumkan kelahiran Kristus di Betlehem menjadi dasar dari banyak lagu Natal yang kita nyanyikan hingga saat ini. Melalui nyanyian, kita menyatakan kebesaran Tuhan dan menyambut kedatangan-Nya dengan hati yang penuh sukacita.
Xmas: Simbol Kristus dalam Bahasa Yunani
Meskipun sebagian orang menganggap kata "Xmas" sebagai penghilangan nama Kristus, sebenarnya "X" berasal dari huruf Yunani Chi yang merupakan singkatan dari Kristus. Oleh karena itu, "Xmas" sebenarnya tetap mengandung makna yang sama, yaitu perayaan kelahiran Kristus.
Malaikat Natal: Utusan Tuhan yang Melindungi Kita
Malaikat adalah utusan Tuhan yang melindungi dan membimbing kita. Dalam perayaan Natal, malaikat mengingatkan kita akan kehadiran Tuhan yang selalu menyertai kita. Malaikat Gabriel yang mengumumkan kelahiran Kristus dan para malaikat yang menyampaikan kabar gembira kepada para gembala menjadi simbol penyampaian kabar sukacita dan perlindungan dari Tuhan.
Simbol-simbol Natal memang beragam, tetapi semuanya mengarah kepada Kristus. Baik itu melalui kado, pohon Natal, lilin, atau bahkan Santa Klaus, semuanya mengandung makna yang mendalam tentang kasih Tuhan yang datang ke dunia untuk menyelamatkan umat-Nya.
Dalam perayaan Natal, kita diingatkan untuk meneladani Kristus, mengasihi sesama, dan memuliakan Tuhan dalam setiap aspek hidup kita. Semoga Natal kali ini membawa kedamaian, sukacita, dan harapan yang baru dalam hidup kita, sebagaimana Kristus membawa terang dan kehidupan bagi dunia ini.
(hil/iwd)