5 Hari Besar 19 Desember 2024: Hari Bela Negara hingga Peringatan Trikora

5 Hari Besar 19 Desember 2024: Hari Bela Negara hingga Peringatan Trikora

Firtian Ramadhani - detikJatim
Kamis, 19 Des 2024 10:28 WIB
Ilustrasi kalender
Ilustrasi kalender. Cek peringatan hari besar 19 Desember. Foto: Vladimir Sukhachev/Getty Images/iStockphoto
Surabaya -

Tanggal 19 Desember, jatuh pada hari Kamis dalam kalender Masehi 2024. Pada hari ini, ada sejumlah peringatan penting nasional dan internasional. Simak peringatan hari besar yang bersejarah pada tanggal ini.

Pada hari ini, ada sejumlah peringatan penting yang dirayakan di seluruh dunia. Berikut daftar peringatan penting yang terjadi pada tanggal 19 Desember, serta maknanya bagi setiap orang yang merayakannya.

Hari Besar 19 Desember

Hari ini ada peringatan Hari Bela Negara, Hari Trikora, hingga Hari Lahir Universitas Gadjah Mada (UGM). Sementara, dalam skala internasional, ada peringatan Hari Pahlawan Nasional dan Hari Pahlawan Wanita, serta Mencari Hari yang Selalu Hijau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Hari Bela Negara

Dilansir dari laman resmi Kementerian Pertahanan RI, Hari Bela Negara ke-76 Tahun 2024 bertemakan "Gelorakan Bela Negara Untuk Indonesia Maju". Tema ini mengandung makna seluruh warga Indonesia harus berkontribusi nyata dalam berbagai aspek kehidupan kemasyarakatan.

Hari Bela Negara diperingati setiap 19 Desember di Indonesia sebagai penghormatan terhadap perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan. Perayaan ini bermula dari peristiwa pada 19 Desember 1948.

ADVERTISEMENT

Saat itu, Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda II dan menyerang Yogyakarta, yang mengakibatkan jatuhnya ibu kota dan penangkapan Presiden Soekarno serta Wakil Presiden Hatta. Meskipun pemerintah Indonesia terpaksa mengungsi, perjuangan rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan tetap berlangsung.

Hal ini menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam. Penetapan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara bertujuan mengingatkan pentingnya nilai perjuangan, nasionalisme, dan semangat bela negara yang dicontohkan para pahlawan.

Hari Bela Negara juga menegaskan pembelaan terhadap negara tidak hanya dilakukan melalui kekuatan militer. Akan tetapi, bisa melalui peran aktif masyarakat dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial.

Tujuan peringatan Hari Bela Negara untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kesadaran setiap warga negara terhadap negara, serta memperkuat semangat persatuan demi menjaga kemajuan dan kedaulatan Indonesia.

2. Hari Trikora

Melansir dari laman Kemdikbud RI, operasi Trikora terjadi ditandai mulainya operasi Trikora pada 19 Desember 1961. Operasi ini dipimpin Presiden Soekarno dan berlangsung selama hampir dua tahun lamanya hingga tanggal 15 Agustus 1962.

Operasi Trikora dilandasi peristiwa Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949. Konferensi ini awalnya menghasilkan kesepakatan bahwa Irian Barat (Papua) ditentukan selambat-lambatnya satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.

Setelah melewati berbagai perundingan, Belanda tidak kunjung menyelesaikan masalah Irian Barat hingga menemui jalan buntu. Pada saat itu, Indonesia melakukan perjuangan melalui jalur diplomasi, seperti pada Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung dan Sidang Umum PBB. Adapun isi pernyataan Trikora sebagai berikut.

  • Gagalkan pembentukan Negara Boneka Papua buatan Belanda kolonial.
  • Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Jaya tanah air Indonesia.
  • Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.

Perintah dalam Trikora

  • Kepada ABRI untuk bersiap-siap membebaskan Irian Jaya, yang pelaksanaannya setiap waktu akan ditentukan.
  • Kepada rakyat Indonesia untuk mengadakan persiapan mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Indonesia dengan jalan menggagalkan usaha pembentukan Negara Papua yang akan dilaksanakan pemerintah Kolonial Belanda.
  • Pada 12 Januari 1962, Indonesia menyusun Operasi Jayawijaya, yang melibatkan patroli rutin tiga unit motor torpedo boat (MTB), yaitu KRI Macan Tutul, KRI Harimau, dan KRI Macan Kumbang di Laut Aru.

Operasi ini diketahui Belanda, dan pada 15 Januari 1962, kapal-kapal tersebut diserang Belanda baik dari laut maupun udara. Akibat serangan itu, KRI Macan Tutul tenggelam, menewaskan Komodor Yos Sudarso dan Kapten Wiratno, dikenal sebagai Pertempuran Laut Aru.

Setelah serangkaian pertempuran, pada 15 Agustus 1962, Indonesia dan Belanda mengadakan perundingan yang dikenal dengan Perjanjian New York. Perjanjian ini memutuskan bahwa Belanda harus menyerahkan Irian Barat (Papua) kepada Indonesia selambat-lambatnya pada 1 Mei 1963.

Untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut, Irian Barat sementara berada di bawah kendali Otoritas Eksekutif Sementara PBB (UNTEA), yang dipimpin Jalal Abdoh dari Iran. Akhirnya, pada 1 Mei 1963, Irian Barat diserahkan kepada Indonesia, menandai berakhirnya penguasaan Belanda atas wilayah tersebut.

3. Hari Lahir Universitas Gadjah Mada (UGM)

Melansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada, UGM lahir pada masa awal kemerdekaan Indonesia, sebagai wujud dari perjuangan bangsa untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang nasional dan berbudaya. Awalnya UGM didirikan dengan nama Universitas Negeri Gadjah Mada.

Pada saat itu, UGM merupakan penggabungan beberapa lembaga pendidikan tinggi yang sudah ada sebelumnya, seperti Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik, Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta, serta Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Praklinis di Klaten, yang disahkan melalui Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 1949.

Meskipun diresmikan pada 16 Desember 1949, tetap pada akhirnya tanggal 19 Desember dipilih sebagai hari ulang tahun UGM karena erat kaitannya dengan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

Nama "Gadjah Mada" bukan hanya merujuk pada tokoh besar Mahapatih Gadjah Mada, tetapi juga mengandung semangat persatuan dan kebangsaan, yang menjadi dasar jati diri UGM sebagai universitas nasional, perjuangan, Pancasila, kerakyatan, dan pusat kebudayaan.

Pada awal pendiriannya, UGM memiliki enam fakultas, yang kuliahnya dilaksanakan di ruangan-ruangan sederhana di Kraton Yogyakarta. Pada 1951, pembangunan kampus di Bulaksumur dimulai, dan pada dekade 1960-an, UGM sudah dilengkapi berbagai fasilitas, seperti rumah sakit, pemancar radio, serta sarana pendukung pembelajaran lainnya.

Saat ini, UGM telah berkembang pesat dengan 18 fakultas, satu Sekolah Pascasarjana, dan satu Sekolah Vokasi, menawarkan berbagai program studi yang mendukung pendidikan berkualitas dan pengabdian kepada masyarakat.

4. Hari Pahlawan Nasional dan Hari Pahlawan Wanita

Dilansir dari laman National Today, Hari Pahlawan Nasional di Anguilla diperingati setiap tahun pada 19 Desember, sebagai bentuk penghormatan terhadap individu-individu yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa.

Perayaan ini untuk mengenang pengorbanan mereka yang telah memberikan dampak signifikan dalam sejarah negara ini, serta berperan dalam kemakmuran Anguilla. Selain itu, Hari Pahlawan Nasional mengingatkan terhadap Revolusi Anguilla tahun 1967, dengan upacara peringatan yang diadakan untuk menghormati para pelaku sejarah tersebut.

Setelah upacara, parade dan pertunjukan musik meramaikan suasana, menjadikan hari itu sebagai waktu untuk merayakan pencapaian bangsa dengan sukacita, bukan sekadar mengenang dengan khidmat.

Anguilla, sebuah wilayah seberang laut Inggris yang terletak di Karibia Timur, memiliki sejarah politik yang menarik. Pada tahun 1962, Kepulauan Saint Kitts dan Nevis bergabung dengan Anguilla sebagai bagian dari negara bagian asosiasi.

Keputusan politik ini memicu ketidakpuasan di kalangan masyarakat Anguilla, yang pada Mei 1967, mengusir Polisi Kerajaan Saint Kitts dari pulau tersebut. Anguilla akhirnya memisahkan diri pada 19 Desember 1980, yang kemudian diperingati sebagai Hari Pemisahan untuk merayakan kebebasan politik pulau ini.

Seiring waktu, pemerintah Anguilla mengubah Hari Pemisahan menjadi Hari Pahlawan Nasional. Hari libur ini jatuh sebelum Natal, menjadikannya waktu yang sibuk bagi pulau ini, yang dipenuhi wisatawan yang ingin menikmati sinar matahari musim dingin.

Hari Pahlawan Nasional sangat istimewa karena Anguilla menjadi satu-satunya negara di Karibia yang menyebut pahlawan versi perempuan dalam perayaannya. Di banyak negara Karibia, Hari Pahlawan Nasional memperingati kontribusi besar pahlawan pria maupun wanita, yang dirayakan pada ulang tahun pahlawan atau peringatan atas jasa besar mereka.

5. Mencari Hari yang Selalu Hijau

Tanggal 19 Desember diperingati sebagai Hari Mencari Pohon Cemara. Meskipun pohon Natal buatan dapat menjadi pilihan, tak ada yang bisa menandingi pemandangan dan aroma pohon yang baru ditebang untuk merasakan semangat Natal yang sesungguhnya.

Pohon Natal tradisional biasanya berupa cemara, pinus, atau fir, namun variasinya kini semakin beragam untuk memenuhi selera pribadi. Di tengah kesibukan belanja Natal dan suasana musim liburan, ini adalah kesempatan terakhir untuk mendapatkan pohon Natal jika belum melakukannya.

Asal-usul Hari Mencari Pohon Cemara memang tidak sepenuhnya diketahui, namun perayaan ini sudah ada sejak lama. Dikenalkan oleh The National Arborist Association, tujuan awalnya adalah menghargai pohon cemara dalam kemegahannya, tidak hanya sebagai pohon Natal, tetapi juga karena keindahan dan ketahanannya yang luar biasa.

Cemara tetap hijau dan rimbun sepanjang tahun, menciptakan kontras yang menakjubkan antara hijau dan putih, yang sering dikaitkan musim dingin. Pohon cemara berperan penting dalam berbagai budaya dan perayaan. Keabadiannya, meskipun dihadapkan pada cuaca ekstrem, menjadikannya pilihan utama dalam praktik dan ritual keagamaan.

Sebagai contoh, penduduk asli Amerika di Pacific Northwest sangat bergantung pada pohon cedar merah untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pakaian hingga membangun kano. Menelusuri lebih jauh sejarahnya, kita mengenal kisah filsuf Socrates yang minum secangkir teh hemlock tanpa rasa takut.

Hemlock merupakan jenis pohon cemara dengan jarum-jarum kecil yang tajam. Hal ini mengingatkan kita tentang betapa pentingnya mengenali berbagai jenis pohon cemara dalam kehidupan kita.

Pohon cemara pertama kali dihias pada 1510 di Riga, Latvia, dan sejak abad ke-18, berbagai dekorasi seperti lonceng, perada, ornamen, lampu hias, dan karangan bunga telah menghiasi pohon ini, menambah kemeriahan perayaan Natal.

Demikian informasi mengenai hari-hari penting pada tanggal 19 Desember. Beberapa peringatan akan memberikan makna penting bagi setiap masyarakat yang turut merayakannya. Semoga bermanfaat detikers!

Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hil/irb)


Hide Ads