Tanggul Kali Ingas di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, jebol pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, akibat debit air yang cukup tinggi. Jebolnya tanggul ini mengakibatkan banjir merendam puluhan hektare sawah yang tengah ditanami padi.
Kepala Desa Puncangarum Hariadi mengungkapkan, warga Desa Kedungprimpen bersama warga desa lainnya langsung bergotong royong untuk membuat tanggul darurat menggunakan bambu dan gebyok. Hal ini dilakukan agar air tidak semakin meluas dan menggenangi area persawahan lebih banyak lagi.
"Iya, tanggul jebol dan kami sedang berusaha membuat tanggul darurat dari bambu dan gebyok bersama warga, dibantu Polsek Kanor dan Koramil," kata Hariadi, Rabu (18/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diperkirakan, panjang tanggul yang jebol mencapai sekitar 10 meter. Imbasnya, area persawahan di lima desa di Kecamatan Baureno, salah satunya Desa Puncangarum, terendam banjir.
"Sekitar 10 meter tanggul yang jebol, yang berawal dari Kedungprimpen, tapi imbasnya meluas ke area persawahan di lima desa di Kecamatan Baureno, salah satunya Puncangarum. Kalau tidak segera ditangani, akan semakin parah," tambah Hariadi.
Sementara itu, Kapolsek Kanor, Iptu Slamet, juga membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa air yang meluap telah menggenangi sekitar 5 hektare sawah di Desa Kedungprimpen dan sebagian besar wilayah Kecamatan Baureno.
"Jebol sekitar pukul 07.00 WIB, air langsung mengalir ke area persawahan di Desa Kedungprimpen yang seluas 5 hektare dan sebagian besar wilayah Kecamatan Baureno," kata Iptu Slamet.
Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Kepohbaru dan Sumberrejo menyebabkan debit air Kali Ingas meningkat. Namun, karena tinggi air Bengawan Solo juga sedang tinggi, air Kali Ingas tidak dapat mengalir ke sana, yang akhirnya menyebabkan tanggul Kali Ingas jebol.
Hingga saat ini, sekitar 20 hektare sawah dengan usia padi 50 hari telah terendam air. Proses perbaikan tanggul jebol masih terus dilakukan dengan bantuan warga, Polsek, dan Koramil Kanor menggunakan terpal, karung tanah, bambu, dan sesek.
"Proses penutupan tanggul jebol masih berlangsung dengan menggunakan terpal, karung tanah, bambu, dan sesek, dibantu oleh rekan-rekan Polsek dan Koramil Kanor," pungkas Iptu Slamet.
(irb/hil)